Beku 3,5 Tahun, Panasia Indo Resources (HDTX) Menuju Gerbang Delisting

EmitenNews.com - Panasia Indo Resources (HDTX) antre delisting. Saham perseroan sudah membeku 3,5 tahun terakhir. Suspensi itu, genap berumur 42 bulan pada Selasa, 29 November 2022.
Perusahaan terbuka terancam delisting dengan ketentuan regulasi apabila mengalami kondisi, atau peristiwa, secara signifikan berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha, baik secara finansial atau secara hukum, dan perusahaan tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan secara memadai.
Saham perusahaan tercatat akibat suspensi di pasar reguler, dan pasar tunai, hanya diperdagangkan di pasar negosiasi sekurang-kurangnya selama 24 bulan terakhir. Berdasar laporan keuangan periode 30 September 2022, dewan komisaris, dan direksi sebagai berikut.
Komisaris Utama Awong Hidjaja, Komisaris Independen Soebianto Bambang S., Komisaris Agnes Novella Widjaja, Direktur Utama Enrico Haryanto, Direktur Albert Januar Hidjaja, dan Direktur Desveny Sibuea. Merujuk laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Oktober 2022 sebagai berikut.
Gold Gazelle 707,07 juta helai alias 19,63 persen, Lucky Heights 1 miliar lembar atau 27,77 persen, Mercury Capital 350,20 juta saham setara 9,72 persen, Ortega Management 361,78 juta lembar selevel 10,05 persen, Panasia Synthetic 696,94 juta helai atau 19,35 persen, Prime Invesco 341,78 juta lembar alias 9,49 persen, dan masyarakat 143,64 juta helai atau 3,99 persen. (*)
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025