EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa menjadi 6.720,26. Lompatan itu, didorong optimisme tingkat Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) surplus USD4,5 miliar, terbesar selama 12 tahun terakhir. 


Pekan lalu, neraca dagang Indonesia juga mencatatkan surplus. Dengan begitu, seluruh indikator makroekonomi mendukung optimisme pasar modal untuk mencetak angka rekor Indeks sepanjang tahun ini. Pendorong penguatan Indeks yaitu sektor transportasi 3,22 persen, energi 2,41 persen, dan infrastruktur 2,05 persen. 


Transaksi investor asing juga mendukung. Di mana, pemodal mancanegara mencatat net buy di market reguler Rp473,81 miliar. Saham paling banyak dikumpulkan antara lain TLKM, BBRI, dan UNVR. Secara teknikal terdapat level resistance terbentuk dari tarikan garis Fibonacci projection level 6.726. ”Kalau indeks breakout ke atas level itu, ada potensi bergerak lebih tinggi. Indikator MACD, segera terbentuk golden cross juga mendukung kenaikan,” tutur Lukman Hakim, Research Analyst Reliance Sekuritas.


Sementara, bursa Asia diperkirakan bergerak mixed. Itu seiring lonjakan kasus Covid-19, dan ketidakpastian ekonomi menyusul krisis stagflasi China. Kondisi itu, dikhawatirkan berimbas kepada negara-negara Asia lain. Indeks terlihat tidak akan terlalu terpengaruh dengan isu pandemi Covid-19. Saat ini, tingkat penularan relatif rendah di Indonesia.


Dengan begitu, masih ada potensi penguatan indeks. Sepanjang perdagangan hari ini, Indeks berpotensi melanjutkan penguatan. Pemulihan ekonomi menunjukkan indikator-indikator makro cukup kuat. Indeks akan bergerak pada rentang support 6.670, dan resistance 6.760. (*)