EmitenNews.com - MPC Multipolar (MLPL) periode 2021 membukukan pendapatan Rp10,3 triliun, dan laba bersih Rp201 miliar. Itu menandai kembalinya MPC ke kinerja keuangan positif. Maklum, sepanjang 2020 MPC mencatat kerugian Rp793 miliar.


Kondisi terpuruk itu, terjadi kala bisnis ritel MPC terdampak penutupan sementara, dan pembatasan jadwal operasional gerai-gerai untuk mendukung pemerintah membatasi penyebaran virus Covid-19. Bisnis teknologi dan digital MPC, di antaranya Multipolar Technology (MLPT) dengan layanan IT system integration, managed services, dan Ventura dengan investasi multisektoral regional dalam bisnis tahap awal, menyumbang keuntungan signifikan. 


Multipolar Technology mencatat pendapatan nyaris Rp3 triliun, naik 11,6 persen dari tahun 2020, dan laba bersih Rp259 miliar, melonjak 50,2 persen dari laba bersih tahun 2020. Multipolar Technology bersama anak-anak usahanya, terus mengembangkan bisnis bidang cloud computing, big data, artificial intelligence, dan layanan berbasis teknologi lainnya. 


Bisnis ritel MPC juga menunjukkan perbaikan kinerja. Itu dipimpin Matahari Department Store (LPPF) dengan penjualan kotor Rp10,3 triliun, naik 19,6 persen dari 2020, dan laba bersih Rp913 miliar, berbalik drastis dari kerugian bersih Rp873 miliar pada 2020. Matahari Store telah melunasi seluruh pinjaman per akhir 2021, setelah mencatat saldo pinjaman Rp1 triliun per akhir 2020. 


Matahari Putra Prima (MPPA) sukses menyelesaikan right issue pada Desember 2021 dengan meraup dana Rp720 miliar, untuk memperkuat neraca keuangan secara substansial, dan menyediakan modal cukup untuk rencana pertumbuhan bisnis. Matahari Putra, dan Matahari Store terus melanjutkan ekspansi jaringan omnichannel melalui platform digital, dan ratusan toko virtual berbagai marketplace seperti GoMart, Tokopedia, Grabmart, Shopee, Blibli, dan lainnya. 


Di bidang fintech, Bank Nobu (NOBU), tengah berakselerasi menuju digital banking. Itu setelah sukses meluncurkan aplikasi NobuNEO pada 2021, terus menambah fitur-fitur, dan meningkatkan kapabilitas perbankan dalam menyediakan layanan digital lengkap kepada para nasabah. 


Penambahan modal MPC berjalan sesuai rencana, dengan target selesai April 2022. Hasil penambahan modal itu, untuk membiayai strategi pertumbuhan melalui investasi, akuisisi, dan memperkuat neraca keuangan. ”Berbekal capaian 2021, kami bertekad mengeksekusi strategi-strategi bisnis, dan meningkatkan nilai para pemegang saham MPC,” tutur Adrian Suherman, CEO dan Presiden Direktur MPC. (*)