EmitenNews.com—PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menyampaikan posisi margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) sebesar 5,16%. Posisi tersebut mampu mendorong bank BUMN ini berperan sebagai agent of development.

 

Direktur Keuangan & Strategi Bank Mandiri Sigit Prastowo mengatakan hal tersebut tercermin dari penyaluran kredit pada 2022, di mana kredit konsolidasi perseroan mampu tumbuh positif sebesar 14,48% YoY, lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 11,3%.

 

"NIM sebesar 5,16% di Bulan Desember 2022 ini merupakan cerminan keberhasilan dari Bank Mandiri dalam menurunkan biaya dana atau cost of fund. Bukan melalui penyaluran kredit dengan biaya atau suku bunga yang tinggi, tapi kemampuan kita mengurangi cost of fund-nya," jelas Sigit dalam dalam Konferensi Pers Virtual, Selasa (14/3/2023).

 

Ke depannya, Bank Mandiri akan menjaga NIM tetap stabil dengan cost of fund yang rendah melalui strategi bank digital. Strategi ini dilakukan dengan penambahan fitur-fitur di Livin maupun super platform Kopra.

 

"Juga strategi akuisisi ekosistem secara close look ini terlihat CASA rasio Bank Mandiri di tahun lalu mencapai 77,6%, jauh lebih tinggi dibandingkan level sebelumnya yaitu di kisaran 67% saat kita belum melakukan suatu proses digitalisasi yang masif," ujar Sigit.

Lebih lanjut, digitalisasi Bank Mandiri juga mendorong pendapatan non bunga atau fee based income yang meningkat, dari Livin' dan Kopra yang masing-masing tumbuh 13,1% dan 10% sepanjang 2022.

 

"Untuk tahun ini, strategi tersebut akan kami teruskan. Kita melakukan transformasi ke arah digital, artinya ke depan transaksi di cabang dan internal bisnis proses akan optimalisasi ke arah digital untuk meningkatkan efisiensi secara berkelanjutan," ungkap Sigit.