EmitenNews.com - Keikutsertaan Indonesia pada pameran industri terbesar di Eropa, Hannover Messe 2023 membawa berkah bagi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal di Jawa Tengah. Dari Ajang tersebut KEK Kendal berhasil mengikat perjanjian investasi dengan Hans Dinslage GmbH atau yang dikenal juga dengan PT Beurer Indonesia Technology.


Penandatanganan ini dilaksanakan secara langsung dalam agenda MOU Signing Ceremony di Pavilion Indonesia yang berada di lokasi Pameran International Hannover Messe 2023.


Turut hadir Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita untuk menyaksikan acara MOU Signing tersebut.


Hans Dinslage GmbH sendiri merupakan anak perusahaan dari Beurer GmbH yaitu perusahaan produsen alat Kesehatan terkemuka asal Jerman yang telah berdiri sejak tahun 1919. Ada lebih dari 500 produk yang diproduksi, serta sangat beragam, mulai dari medical equipment, beautycare, sampai dengan babycare.


Sebastian Kebbe selaku Managing Director dari Hans Dinslage GmbH menandatangani kesepakatan investasi bersama Stanley Ang, CEO & President Director Kawasan Industri Kendal. Dengan dilakukannya kesepakatan ini, Hans Dinslage GmbH berkomitmen untuk melakukan investasi sebesar USD 4,9 Juta. Mereka akan segera membangun pabrik produksi alat kesehatan seperti blood pressure monitors, therapy lamps, dan massage item.


Adapun ini akan menjadi pabrik pertama mereka di Indonesia, juga di wilayah Asia Tenggara dengan proyeksi tenaga kerja yang akan terserap sekitar 500 orang.


Sebastian Kebbe dari Hans Dinslage GmbH menyebutkan bahwa dirinya dengan yakin memilih Indonesia sebagai lokasi ekspansi mereka dikarenakan iklim investasi yang sangat baik dan kondusif.


Ia mengatakan banyak sekali fasilitas yang diberikan kepadanya, "Banyak sekali fasilitas menarik yang ditawarkan seperti pengurangan PPh Badan (Tax Holiday dan Tax Allowance), bebas bea masuk, dan bebas PPN. Hal ini membuat kami memutuskan untuk berinvestasi di Kendal".


Stanley Ang juga menambahkan bahwa sebagai salah satu Kawasan Ekonomi Khusus, tidak hanya fasilitas fiskal, namun untuk menarik para investor, dirinya juga menawarkan berbagai fasilitas non fiskal.


"Selain perusahaan lokal, kami juga memiliki investor asing yang baru pertama kali berinvestasi di Indonesia," kata Stanley.


Selain fasilitas fiskal, pihaknya juga mendapatkan berbagai fasilitas non-fiskal, seperti kemudahan proses administrasi pembuatan PT, perekrutan pegawai, hingga pendampingan dalam proses perizinan dan pengajuan benefit. "Hal ini yang kami jamin yaitu investor akan kami bantu dan dampiringi dari awal sampai perusahaan dapat beroperasi," sambungnya.


Bergabungnya Hans Dinslage GmbH di Indonesia menambah daftar invetasi asal Uni Eropa yang masuk ke Indonesia. Hal ini disambut baik Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita "Hal ini membuktikan bahwa Indonesia bersama perusahaan lokal mampu mendatangkan investasi Eropa ke Indonesia dengan jumlah yang cukup fantastis," katanya.(*)