EmitenNews.com - Hasil Survei Harga Properti Residensial ( SHPR ) oleh Bank Indonesia (BI) mengindikasikan pertumbuhan harga properti residensial di pasar primer berakselerasi pada triwulan I 2022.


Hal ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Harga Properti Residensial ( IHPR ) pada periode itu yang tercatat 1,87 persen year on year (yoy) atau lebih tinggi dari pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 1,47 persen (yoy).


"Untuk harga properti residensial di pasar primer diperkirakan akan tumbuh terbatas pada triwulan II 2022 sebesar 1,16 persen (yoy)," ucap Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono di Jakarta, Rabu (18/5).


Dari sisi penjualan, lanjut Erwin, diindikasikan adanya perbaikan penjualan properti residensial di pasar primer meskipun masih terkontraksi. Perbaikan tersebut tercermin dari penjualan properti residensial yang terkontraksi sebesar 10,11 persen (yoy) pada triwulan I 2022. Ini lebih baik dari kontraksi pada triwulan sebelumnya sebesar 11,60 persen (yoy).


Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan non perbankan masih menjadi sumber pembiayaan utama untuk pembangunan properti residensial. Pada periode itu sebesar 65,50 persen dari total kebutuhan modal pembangunan proyek perumahan berasal dari dana internal.


"Sementara itu, dari sisi konsumen, pembiayaan perbankan dengan fasilitas KPR masih menjadi pilihan utama dalam pembelian properti residensial dengan pangsa sebesar 69,54 persen dari total pembiayaan," pungkas dia.