EmitenNews.com - ??PT MNC Energy Investments (IATA) sepanjang kuartal pertama 2023 mencatat pendapatan USD52,2 juta. Melesat 29,3 persen dari edisi sama tahun lalu USD40,4 juta. Biaya langsung USD17,81 juta, bengkak 61 persen dari edisi sama tahun sebelumnya sejumlah USD11,06 juta.


EBITDA terkumpul USD22,14 juta, merosot 6 persen dari edisi sama tahun lalu USD23,55 juta. Laba bersih USD15,8 juta, susut 3,6 persen dari edisi sama tahun sebelumnya USD16,39 juta. Marjin EBITDA 42,4 persen, dan marjin laba bersih 30,3 persen.


Perseroan memproduksi 953,1 ribu metric ton (MT) batu bara, naik 11,5 persen atau bertambah hampir 100 ribu MT dibanding produksi periode sama 2022. Sedang sisi penjualan, perseroan berhasil memasarkan s1,1 juta MT batu bara, melonjak 35,3 persen dari edisi sama tahun lalu 823,5 ribu MT. Tahun ini, perseroan membidik total produksi 7 juta MT, naik 65 persen dari tahun 2022. 


Nah, guna memenuhi target tersebut, perseroan juga berencana memulai produksi IUP milik PT Arthaco Prima Energy (APE) tahun ini. Perseroan mengelola 8 IUP-Operasi Produksi di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel), dan secara aktif menggenjot hasil produksi untuk memenuhi lonjakan permintaan batu bara, dan terus melakukan eksplorasi untuk mencari tambahan cadangan terbukti. 


Berdasar laporan terkini dari Komite Cadangan Mineral Indonesia (KCMI), tambang APE menemukan tambahan cadangan batu bara 43,53 juta MT dengan GAR 2.500-3.250 kg/kcal pada program pengeboran Tahap 5. Estimasi cadangan batu bara APE tahap 5 ini mempunyai nilai Net Present Value (NPV) USD619,4 juta, Internal Rate of Return (IRR) 55,7 persen, Break Even Point (BEP) 4,7 juta MT, dan Payback Period sekitar 3 tahun. 


So, saat ini perseroan memiliki cadangan batu bara terbukti 386,6 juta MT dari sekitar 20 persen total luas area penambangan 72.478 hektare (ha). Selain itu, kegiatan eksplorasi masih dilakukan secara bertahap pada sisa area penambangan seluas 57.793 ha. Di mana, perseroan meyakini cadangan batu bara akan terus bertambah seiring proses eksplorasi menunjukkan temuan baru.


Terlepas dari beberapa tantangan sepanjang kuartal pertama tahun ini, perseroan terus berupaya mengoptimalkan kinerja dari sisi keuangan maupun operasional. Kegiatan eksplorasi tambang batu bara terus membuahkan hasil, KCMI melaporkan temuan baru pada salah satu IUP perseroan, dan menjadikan total cadangan batu bara mencapai 386,6 juta MT. 


”Kami fokus meningkatkan produksi untuk memenuhi target 7 juta MT akhir tahun ini. Manajemen juga memperbanyak kontrak penjualan, mencari peluang untuk akuisisi tambang baru, menakar prospek lain berkaitan dengan energi terbarukan, mengoptimalkan sinergi, efektifitas semua lini, untuk menghasilkan performa bisnis kuat, dan berkesinambungan,” tulias Henry Suparman, Direktur Utama MNC Energy. (*)