Bos BEI Pede IHSG Bisa Tembus Level 9.000 di Akhir Tahun!
Potret Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy berjingkrak saat menanggapi pertanyaan wartawan di Main Hall BEI, Jakarta pada Senin (3/11).
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan dengan impresif, IHSG mengaum kencang 111,20 poin atau 1,36% ke level 8.275,08 pada Senin (3/11/2025). Senada, dengan prakira Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan RI yang menurutnya IHSG bakal terus menguat 9.000 bahkan, 36.000.
Purbaya menanggapi kondisi pasar saham yang dinilai masih punya tenaga untuk menembus level 9.000 hingga akhir 2025, seiring fundamental ekonomi yang makin solid dan kinerja emiten yang tetap positif di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Irvan Susandy, salah satu dari Bos BEI itu membeberkan potensi penguatan indeks masih terbuka lebar.
“Secara dasar kami optimistis IHSG bisa ke 9.000. Kondisi ekonomi baik, pertumbuhan terus meningkat, transaksi juga bagus, termasuk investor ritel. Kinerja emiten sejauh ini pun positif, jadi wajar kalau kita optimis,” ujar Irvan di Main Hall BEI, Jakarta pada Senin (3/11).
Menurut Irvan, kombinasi pertumbuhan ekonomi, peningkatan transaksi, serta peran investor ritel yang aktif menjadi bahan bakar utama optimisme tersebut.
Selain itu, BEI hingga akhir tahun mengungkap masih ada tiga calon emiten Lighthouse yang siap melantai (IPO) di bursa. Hal ini dinilai Irvan akan menjadi suplemen likuiditas baru bagi Bursa.
“Masih ada sekitar tiga calon emiten yang siap melantai di bursa hingga akhir tahun ini. Kami berharap seluruh prosesnya berjalan lancar,” imbuh Irvan.
Selain itu, BEI juga diungkap Irvan tengah menyiapkan produk baru untuk memperluas pilihan investasi bagi publik. Salah satu produk yang sedang digodok adalah Exchange Traded Fund (ETF) berbasis emas, yang kini menunggu restu regulasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“ETF Gold sedang kami tunggu aturannya dari OJK. Kalau regulasinya keluar cepat, kami berharap bisa meluncur pada kuartal I-2026, paling lambat sebelum pertengahan tahun,” jelasnya.
Related News
Bank Indonesia Rilis Sukuk Rp3,8 Triliun
Empat Saham Lepas Suspensi: Tiga Tembus Level ARA, Sisanya ARB
Suspensi Berakhir, Tiga dari Empat Saham Ini ARA
BI Turunkan Insentif KLM dari Paling Tinggi 5 Persen Jadi 4,5 Persen
BEI Tetapkan Tiga Saham UMA, Dua Masih Lanjut Menguat
Desak Bank Pangkas Bunga Kredit, Ini Pertimbangan BI





