EmitenNews.com - PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) hingga akhir 2023 membukukan laba bersih senilai USD36,01 juta atau tumbuh 25,7 persen  dibanding tahun 2022 yang setara USD28,638 juta.

Seiring dengan itu laba bersih per saham dasar diatribusikan kepada pemilik entitas induk melambung ke level USD0,00478 per lembar pada akhir tahun 2023. Sedangkan akhir tahun 2022 berada di level USD0,00373 per helai.

 

Direktur Utama DOID, Ronald Sutardja melaporkan pendapatan bersih senilai USD1,833 miliar sepanjang tahun 2023. Hasil itu tumbuh 18,02 persen dibanding tahun 2022 yang terbilang USD1,533 miliar.

Penopangnya, sebagian besar didorong oleh rekor overburden removal atau pengupasan tanah meningkat sebesar 14 persen secara tahunan. Hal itu diikuti kenaikan  volume produksi di Indonesia sebesar 10 persen secara tahunan  dan Australia  naik 28 persen secara tahunan.

 

“  Hal ini didukung oleh peningkatan signifikan dari keberhasilan memperoleh sejumlah kontrak, termasuk tambang Saraji dan Burton milik BMA (BHP dan Mitsubishi Alliance) di Australia,” tulis Direktur DOID, Dian Andyasuri dalam keterangan resmi, Rabu(13/3/2024).

Dian menekankan transformasi strategis dari bauran produk perusahaan sebagai tanggapan atas pergeseran global menuju ekonomi rendah karbon.

 

“Saat kami beradaptasi dengan penurunan permintaan batu bara termal, kami memanfaatkan permintaan kuat untuk batu bara metalurgi, yang terus menjadi bahan penting untuk produksi baja,” terang dia.

 

Ia menambahkan, transisi terencana ini merupakan landasan strategi diversifikasi yang telah membuahkan hasil yang substansial. Batu bara metalurgi dan infrastruktur saat ini menyumbang 19 persen dari pendapatan, mengarahkan pada tujuan mengurangi ketergantungan pada batu bara termal menjadi 50 persen pada tahun 2028.

“ Kemajuan ini mencerminkan komitmen kami terhadap kinerja yang berkelanjutan dan pertumbuhan strategis,” terang dia.