EmitenNews.com - Perasaan campur aduk, bangga, dan bahagia menyelimuti hati Rita. Ia tak pernah menyangka bisa bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo. Tak hanya itu, ia pun mendapatkan pujian langsung dari orang nomor satu di Indonesia itu, berkat produk usaha rumahannya yang dirintis sejak tahun 2020. Produk Kerupuk Rajungan Mama Muda milik Rita dipamerkan dan dibanggakan oleh Jokowi pada acara BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta pada Kamis (8/6/2024). 

Jokowi menceritakan baru saja ke lapangan bertemu dengan nasabah UMKM. Dia menyaksikan banyaknya perbaikan produk UMKM hingga ke packaging. Kemasannya sudah sangat bagus.

Presiden menceritakan bertemu dengan pedagang keripik rajungan. Dahulu, katanya, kemasan keripik rajungan hanya plastik biasa dan dijual di pasar ataupun kaki lima. Sekarang, kemasannya sudah bagus dan masuk ke toko-toko ritel modern.

"Meskipun belum semuanya packagingnya seperti ini, tetapi kemasan seperti ini sudah 46% (produk UMKM) seperti ini," katanya. 

Bahkan, Presiden Jokowi juga memuji penamaan produk yang kreatif. Kerupuk rajungan ini diberi nama kerupuk rajungan 'Mama Muda'.

Tak hanya cerita produk usahanya yang dipuji Presiden Jokowi, yang menarik untuk diulik, kisah perjalanan Rita dalam membangun usaha rumahannya juga sangat inspiratif. 

Rita bercerita, pandemi Covid-19 pada tahun 2020, memang memberikan tantangan pada masyarakat di sekitar tempat tinggalnya, yaitu di Dusun Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Tapi, ternyata kondisi itu juga membuka peluang baru secara tak terduga. 

“Di kampung saya rata-rata semuanya nelayan, dan saat pandemi tidak ada yang beli hasil tangkapan rajungan kita. Kemudian ada tim dari Blue Forest Makassar yang datang ke Kuri Caddi. Dari situ mereka memberi ide supaya ekonomi ibu-ibu di sini bisa berkembang dan menambah penghasilan keluarga. Karena mayoritas hasil tangkapan nelayan di sini rajungan, jadi muncul ide membuat kerupuk rajungan,” ungkapnya. 

Rita dan ibu-ibu sekitar menerima dengan baik ide tersebut karena mereka sendiri tidak memiliki kegiatan lain. Dari pendampingan dan pelatihan yang didapatkan, akhirnya Rita berhasil memproduksi keripik rajungannya sendiri. 

Produk yang dihasilkan selain kerupuk rajungan ada sambal ikan bete-bete, oseng-oseng ebi, sambal kerang dan teh herbal. Proses produksinya dikerjakan secara berkelompok dengan 2 orang rekan lainnya di rumah. 

Sementara itu, pemasaran produk Keripik Rajungan ini juga sudah mencapai daerah lain seperti Bogor, Kalimantan, Bone, hingga Jakarta. Meskipun jumlahnya masih sedikit, tapi Rita bersyukur produknya disukai oleh masyarakat. 

Menjadi Pelaku UMKM yang Naik Kelas

Rita mengaku awalnya mendapatkan bantuan permodalan dari program Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera) dari Permodalan Nasional Madani (PNM). Ia sudah menjadi nasabah PNM sejak tahun 2016. Pinjaman yang didapatkan bertahap, mulai dari Rp2 juta hingga mencapai Rp8 juta yang menurutnya sangat membantu dalam mengembangkan usaha. 

“Pinjaman ini sangat membantu mengembangkan produk dan juga kemasan. Karena kemasan produk juga membutuhkan biaya yang banyak,” ungkapnya. 

Atas kerja keras dan kegigihannya, usaha Rita terus berkembang dan menjadi pelaku usaha yang naik kelas. Rita akhirnya menjadi nasabah BRI dan mendapatkan pendanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR). 

“Pinjaman BRI sekarang saya dapat Rp35 juta, jadi sangat membantu sekali. Selain untuk mengembangkan usaha saya, juga membantu usaha suami saya yang seorang Nelayan,” imbuhnya. 

Tak lupa, ia juga berterima kasih kepada PNM Mekaar dan BRI yang sudah memberikan kesempatan modal usaha yang sangat membantunya mengembangkan usaha demi meningkatkan ekonomi keluarga.