"Bring the Barrel Home", Pertamina Kapalkan 1 Juta Barel Minyak ke RI
Pertamina mengapalkan 1 juta barel minyak mentah dari Aljazair ke Indonesia
EmitenNews.com - PT Pertamina Internasional EP (PIEP), Regional Internasional anak usaha Pertamina Hulu Energi (PHE) Subholding Upstream, menutup tahun 2025 dengan capaian strategis yang berpotensi memperkuat fundamental jangka panjang Pertamina Group. Melalui pengapalan perdana (first lifting) sebesar 1 juta barel minyak mentah dari Port Arzew, Oran, Aljazair, ke Indonesia pada 24 Desember 2025, Pertamina menunjukkan kemampuan optimalisasi aset hulu internasional yang berkontribusi langsung pada pasokan energi domestik.
Pengapalan ini menjadi produksi pertama setelah perpanjangan Production Sharing Contract (PSC) Blok 405A, yang memberikan kepastian operasional bagi Pertamina selama 25 tahun ke depan. Dari perspektif pasar modal, perpanjangan kontrak jangka panjang ini memberikan visibilitas produksi yang lebih stabil, mengurangi risiko pasokan, serta membuka ruang peningkatan nilai aset internasional dalam portofolio hulu Pertamina.
Keberhasilan lifting perdana tersebut juga mencerminkan kematangan hubungan strategis antara Pertamina dan Sonatrach, perusahaan migas nasional Aljazair, yang telah terjalin lebih dari dua dekade. Kerja sama yang berevolusi dari kontrak tahunan, transaksi spot, hingga akuisisi aset sejak 2014 ini menunjukkan konsistensi Pertamina dalam membangun kemitraan global yang berkelanjutan dan berorientasi nilai tambah bagi kedua negara.
Direktur Utama PIEP, Syamsu Yudha, menyatakan bahwa pengapalan perdana ini menegaskan posisi Pertamina sebagai pemain migas internasional yang mampu mengelola aset lintas negara secara andal. Dari sisi korporasi, langkah ini sejalan dengan strategi Bring the Barrel Home, yakni memaksimalkan produksi luar negeri untuk memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus menjaga efisiensi rantai pasok.
Komisaris Utama PIEP, Dharmawan H. Samsu, menambahkan bahwa realisasi lifting 1 juta barel ini merupakan hasil dari proses diplomasi dan negosiasi kontrak yang panjang. Perpanjangan PSC Blok 405A dinilai memiliki nilai strategis tinggi karena memberikan kepastian hukum dan keekonomian proyek, yang pada akhirnya mendukung stabilitas kinerja dan proyeksi jangka panjang perusahaan.
Dari sisi implementasi, pengapalan ini didukung sinergi terintegrasi Subholding Pertamina, mulai dari Subholding Upstream melalui PIEP dan PAEP sebagai produsen, Subholding Shipping PT Pertamina International Shipping (PIS) sebagai operator pengapalan internasional, hingga Subholding Refining & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) sebagai pembeli. Sinergi ini memperkuat efisiensi bisnis end-to-end dan menjadi sinyal positif bagi investor atas kemampuan Pertamina dalam mengonversi aset global menjadi nilai strategis bagi ketahanan energi dan kinerja korporasi nasional.
Related News
Pemerintah Perpanjang Status Tanggap Darurat di 11 Kabupaten
Presiden Ajak Jadikan Natal Momentum Perkuat Persatuan dan Solidaritas
Pesan Natal 2025, Kardinal Suharyo Soroti Ketidakadilan Sampai Korupsi
Kasus Korupsi Petral, Jampidsus Ungkap Dugaan Keterkaitan Riza Chalid
Jaksa Agung Pamerkan Uang Sitaan Rp6,6 Triliun, dapat Kritik dari ICW
Konsumsi BBM Diproyeksikan Naik 7,6 Persen selama Nataru





