EmitenNews.com - PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), pengembang kawasan kota mandiri BSD City terbesar di Indonesia serta bagian dari kelompok bisnis properti Sinar Mas Land, menargetkan prapenjualan sebesar Rp 8,8 triliun pada 2023.

 

Adapun pada tahun 2022 lalu, BSDE menetapkan target prapenjualan Rp7,7 triliun. Target tersebut berhasil dilampaui dengan realisasi prapenjualan menembus Rp8,8 triliun.

 

Menurut Hermawan Wijaya, Direktur PT Bumi Serpong Damai Tbk, target tahun 2023 ditetapkan secara konservatif, namun tetap mencerminkan optimisme kami terhadap pasar properti nasional.

 

Hal ini sejalan dengan prakiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2023 sebesar 4,5-5,3%, serta diperkirakan Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) akan menurun dan kembali ke sasaran 3,0±1% pada tahun 2023 dan 2,5±1% pada tahun 2024 (sumber: Publikasi Bank Indonesia, 30 November 2022).

 

Ditambahkan, target prapenjualan sebagian besar akan dikontribusikan oleh penjualan residensial (landed house) yakni sebesar 65%. Kemudian 17% berasal dari penjualan komersial (kavling tanah, ruko/rukan, kondominium) dan 18% dari potensi penjualan lahan yang dijual kepada perusahaan patungan, jelas Hermawan dalam keterangan resmi Rabu (22/2).

 

Sebagai proyek unggulan, BSD City membidik kontribusi 58%, termasuk peluncuran hunian secara bertahap untuk hunian Tanakayu, The Ostara, Eonna, Hiera, The Zora, Nava Park, Enchante. Sedang dari peluncuran bisnis komersial ditargetkan sebesar Rp1,1 triliun yang akan diperoleh dari penjualan lahan kavling komersial kepada pihak ketiga ditambah produk komersialnya yaitu ruko, perkantoran toko, proyek apartemen siap jual (Akasa, Upperwest, Casa de Parco) dan business loft di lokasi strategis dan terkemuka.

 

Sisanya 42% dikontribusikan dari prapenjualan antara lain Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Legenda Wisata Cibubur, Taman Banjar Wijaya (Tangerang), Grand City Balikpapan (Kalimantan), Southgate TB Simatupang (Jakarta Selatan), The Elements (CBD Jakarta), Aerium (Jakarta Barat) dan Klaska (Surabaya).

 

Selama tahun 2022, terjadi peningkatan permintaan yang lebih baik terhadap perumahan dengan harga di segmen menengah (di bawah Rp3 miliar per unit) dan segmen menengah ke atas (Rp3-5 miliar per unit).

 

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pasar pada tahun 2023, manajemen memperkirakan harga unit properti kelas menengah dan menengah atas masih menjadi favorit calon pembeli properti baik untuk residensial maupun komersial.