EmitenNews.com - PT Mitra Investindo (MITI) bakal mengakuisisi Pelayaran Karana Line (PKL), dan Karya Abdi Luhur (KAL) senilai Rp178 miliar. Aksi itu dilakoni melalui entitas usaha yaitu Wasesa Line. Di mana, Wasesa Line mencaplok 99 persen saham PKL, dan 70 persen saham KAL dari PT Perusahaan Pelayaran Samudra Karana Line (PSKL).


Wasesa Line mengambil alih 64.350 saham PKL senilai Rp113 miliar. Per 27 Juli 2022, nilai pasar pengambil alihan itu seluruhnya berjumlah Rp116,65 miliar. Selanjutnya, Wasesa Line memborong 17.500.000 saham alias 17,5 juta saham KAL senilai Rp65 miliar. Nilai pasar seluruhnya berjumlah sebesar Rp68,11 miliar. 


Nilai transaksi berupa akuisisi tersebut berdasar hasil penilaian Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Kusnanto & Rekan (KR). Sementara itu, untuk dana akuisisi tersebut, perseroan akan menggelar right issue maksimal 2 miliar lembar. Saham kelas B setara 81,87 persen dari seluruh saham telah dikeluarkan perseroan itu, dibekali nilai nominal Rp50 per lembar. 


Dana hasil right issue senilai Rp178 miliar untuk mengambil alihan 99 persen saham PKL, dan 70 persen saham KAL. Lalu, sisanya setelah dikurangi biaya emisi untuk modal kerja, termasuk meningkatkan kepemilikan pada entitas anak usaha untuk mendukung kegiatan usaha. Dalam right issue itu, perseroan belum mendapat komitmen dari pihak yang akan menjadi pembeli siaga atas sisa saham yang tidak diambil bagian. 


PT Prime Asia Capital (PAC), sebagai pemegang saham utama dan pemegang saham pengendali perseroan dengan kepemilikan 69,32 persen, berdasar pernyataan 1 Agustus 2022 tidak akan melaksanakan right issue, dan seluruh hak diserahkan kepada PT Inti Bina Utama (IBU). IBU pemegang saham utama tidak langsung PAC, dan pengendali PSKL akan mengalihkan seluruh sahamnya dalam PKL, dan KAL kepada perseroan dengan dana hasil pelaksanaan right issue.


IBU berdasar pernyataan 1 Agustus 2022 setuju menerima right issue PAC, dan siap melaksanakan seluruh right issue PAC, dengan penyetoran tunai pada pelaksanaan right issue. Selanjutnya, IBU akan menjadi pemegang saham pengendali berdasar perjanjian pendahuluan yang diteken antara PAC, IBU, dan perseroan.


Nah, untuk memuluskan rencana itu, perseroan akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa pada Jumat, 9 September 2022. Pada rapat itu, perseroan akan meminta restu untuk right issue untuk pendanaan akuisisi. Peserta berhak hadir dengan nama terdaftar sebagai pemegang saham pada 16 Agustus 2022. (*)