Buyback Rp1T, Saham MTEL Diramal Bisa Tembus Segini
Manajemen MTEL ketika mencatatkan sahamnya di BEI.
EmitenNews.com - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel mendapat restu dari pemegang saham untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) dengan alokasi maksimal Rp1 triliun. Keputusan ini disahkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 16 September 2025. Program buyback akan berlangsung selama 12 bulan sejak persetujuan tersebut.
Direktur Utama Mitratel, Theodorus Ardi Hartoko, menyebut buyback ini sebagai bentuk komitmen perseroan menjaga stabilitas harga saham sekaligus memberikan nilai jangka panjang optimal bagi pemegang saham. “Buyback saham ini merupakan wujud komitmen Mitratel dalam upaya memberikan nilai jangka panjang yang optimal bagi investor,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (17/9/2025).
Buyback juga diharapkan meningkatkan daya tarik saham MTEL. Dengan berkurangnya jumlah saham beredar, prospek pembagian dividen akan semakin menarik, terlebih Mitratel dikenal sebagai salah satu emiten paling royal. Dari laba bersih tahun 2024 senilai Rp2,1 triliun, Rp2 triliun atau hampir 100% dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen tunai (70%) dan dividen spesial (28%).
Pengamat Pasar Modal Reydi Octa menilai aksi buyback akan menjadi sentimen positif bagi saham MTEL. “Persetujuan buyback saham memberi dorongan bagi investor bahwa manajemen yakin terhadap kinerja jangka panjang, baik dari sisi fundamental maupun pergerakan harga,” jelasnya. Ia juga menambahkan bahwa tren penurunan suku bunga bisa semakin memperkuat arus kas dan membuka ruang ekspansi.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat secara teknikal saham MTEL berada dalam tren naik (uptrend) jangka pendek. Saham direkomendasikan beli dengan target teknikal Rp625–Rp645.Sementara itu, analis MNC Sekuritas Christian Sitorus lebih optimistis dengan memberikan target harga konsensus Rp780, mempertimbangkan ekspansi jaringan fiber, efisiensi biaya, dan program buyback senilai Rp1 triliun sebagai katalis utama.
Hingga semester I-2025, Mitratel mencatat pendapatan Rp4,59 triliun, naik 3,3% dibanding periode sama tahun lalu. Laba bersih naik 2,9% menjadi Rp1,09 triliun dengan EBITDA Rp3,86 triliun. Perseroan kini mengelola lebih dari 39 ribu menara telekomunikasi, menjadikannya pemain terbesar di Asia Tenggara.
Selain ekspansi bisnis, Mitratel juga mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) melalui pembangunan green tower berbasis energi terbarukan, program pemberdayaan masyarakat, serta transparansi tata kelola.
Dengan dukungan fundamental, strategi ekspansi, dan sentimen buyback, saham MTEL dinilai berpotensi melanjutkan penguatan di bursa, menjadikannya salah satu emiten telekomunikasi paling menarik di 2025.
Related News
Komut ATLA Divestasi 30,5 Juta Saham, Ini Alasannya
Baru 5 Bulan Komut EMAS Mundur, Kenapa?
Penjualan Anjlok 50 Persen, GGRP Rugi USD34,87 Juta di Q3-2025
Investor Hong Kong Ungkap Bakal Jadi Pengendali Baru BLUE
RAJA Perkuat Kiprah Global via Inklusi MSCI Small CapĀ
Pengendali BCIP Kembali Lepas Belasan Juta Saham, Ini Alasannya





