EmitenNews.com—PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) memproyeksikan pendapatan dan laba bersih naik hingga 25% pada 2023. Selain itu,perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 500 miliar.

 

Presiden Direktur Dharma Polimetal (DRMA) Irianto Santoso mengatakan, perseroan melihat bisnis otomotif 2023 akan tetap prospektif, meskipun tantangan resesi global masih tetap ada. Prospek yang menjanjikan dari industri otomotif tahun 2023 ini sejalan dengan meningkatnya permintaan otomotif otomotif mulai dari kuartal IV-2022 dan diproyeksikan berlanjut hingga 2023.

 

“Prospek penjualan kendaraan listrik juga diharapkan akan meningkat, sejalan dengan pemberian insentif baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat oleh pemerintah,” jelasnya, belum lama ini.

 

Irianto menambahkan, insentif tersebut mensyaratkan adanya tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tertentu, sehingga mendorong lokalisasi pembelian komponen kendaraan listrik. “Hal ini sangat positif bagi perusahaan pemasok komponen kendaraan bermotor di Indonesia seperti Dharma Polimetal,” ujar dia.

 

Lebih lanjut, dia mengatakan rencana pemerintah memberi insentif terhadap kendaraan listrik baru-baru ini juga menumbuhkan harapan booming kendaraan listrik. Penjualan mobil listrik di Indonesia sepanjang 2022 tercatat 15.437 unit mobil, melesat 383,46% dari penjualan tahun 2021 yang sebanyak 3.193 unit.

 

Melalui anak perusahaan PT Dharma Controlcable Indonesia (DCI), Dharma Polimetal menjalin kerja sama dengan perusahaan penyedia sepeda motor listrik Rakata Motorcycle untuk mengembangkan sistem tukar atau swap baterai kendaraan listrik.

 

Selain itu, optimisme perseroan akan pertumbuhan pendapatan 2023 juga didukung oleh keberhasilan DRMA mengakuisisi PT Trimitra Chitrahasta (TCH), perusahaan produsen komponen mobil dan motor milik kelompok usaha dari Jepang, Kuroda Group Co. Ltd. Masuknya TCH sebagai anak perusahaan terkonsolidasi diharapkan akan memberikan nilai tambah dan dampak positif bagi keberlangsungan kegiatan usaha perseroan.

 

“TCH yang memiliki pabrik komponen otomotif di Cikarang dan Cirebon ini, memproduksi komponen otomotif untuk para pelanggan seperti Daihatsu, Honda, Suzuki,Yamaha, Hyundai, Toyota, PT TS Tech Indonesia, PKMI, KYB, dan Hitachi,” sebut Irianto.

 

Dengan memperhatikan prospek bisnis otomotif tersebut, Dharma Polimetal optimistis permintaan komponen otomotif akan tumbuh positif sehingga menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 20-25% di tahun 2023. “Kami optimistis tahun 2023 bisnis otomotif akan kembali bertumbuh, mengingat ekonomi diperkirakan akan tumbuh lebih baik dari perkiraan sebelumnya,” pungkas dia.