EmitenNews.com—PT Bank JTrust Indonesia Tbk (BCIC) masih menelan defisit atau saldo rugi sebesar Rp12,42 triliun pada semester I 2022, atau menyusut 0,12 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang menyentuh Rp12,435 triliun.

 

Penyusutan itu disebabkan emiten bank grup JTrust asal Jepang ini, telah membukukan netto periode berjalan sebesar Rp15,717 miliar, atau membaik dibanding akhir Juni 2021 yang merugi Rp295,52 miliar.

 

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan semester I 2022 tanpa audit BCIC yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (15/8/2022).

 

Jelasnya, pendapatan bunga bersih melonjak 2630 persen menjadi Rp273,62 miliar. Ditambah peningkatan pendapatan operasional sebesar 42,93 persen menjadi Rp29,424 miliar.

 

Menariknya, total beban operasional dapat ditekan sedalam 13,37 persen menjadi Rp285,73 miliar. salah satu pemicunya, penyisihan kerugian penurunan nilai berkurang 86,3 persen menjadi Rp10,737 miliar.

 

Sehingga, perseroan membukukan laba operasional Rp17,317 miliar, atau membaik dibanding akhir Juni 2021 yang mencatat rugi Rp299,02 miliar.

 

Sementara itu, pada sisi penyaluran kredit naik 53,97 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp15,094 triliun. Sedangkan total simpanan meningkat 26,5 persen menjadi Rp20,181 triliun.

 

Hasilnya, aset perseroan tumbuh 23 persen menjadi Rp26,2 triliun.