EmitenNews.com - Indeks saham di Asia pagi ini Jumat (4/3) dibuka melemah mengikuti pergerakan indeks saham utama di Wall Street semalam. Sedangkan di pasar obligasi, imbal hasil (yield) sebagian besar bergerak stabil dengan yield surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun hanya turun 1 bps menjadi 1.85% dari 1.866%.


Di pasar komoditas harga minyak mentah mencapai level tertinggi dalam 10 tahun karena perang di Ukrania terus memicu kekhawatiran mengenai kelancaran pasokan minyak dunia.


Pemerintah AS telah menjatuhkan sanksi ekonomi atas sektor pengolahan minyak Rusia dengan kemungkianan besar sektor ekspor minyak dan gas Rusia adalah target berikutnya dalam daftar sanksi yang akan di berikan kepada Rusia.


Analis Phillip Sekuritas, Dustin Dana Pramitha menyebut harga minyak mentah yang tinggi telah memicu kekhawatiran mengenai pertumbuhan ekonomi global dan memicu risiko inflasi. "Fokus perhatian investor akan tertuju pada bagaimana bank sentral di seluruh dunia berusaha menjinakkan inflasi," katanya.


Ketua bank sentral AS (Federal Reserve) Jerome Powell dalam pidatonya di depan Komite Perbankan Senat (DPD) AS mengatakan Federal Reserve, pada pertemuan kebijakan mereka tanggal 15 – 16 Maret nanti masih berencana menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kali sejak 2019 meskipun adanya dampak ekonomi yang belum jelas dari perang di Ukrania.


Jerome Powell juga mengatakan Federal Reserve seharusnya menarik lebih cepat paket stimulus era pandemik sebelum inflasi melonjak tajam di AS. Ketika inflasi mulai melonjak di awal 2021, Federal Reserve mengabaikan hal itu dengan mengatakan kenaikan inflasi hanya bersifat sementara (Transitory) dan berharap gangguan pada rantai pasok akan berkuramg sehinga memperlambat laju inflasi.


Namun sekarang Powell mengatakan permintaan yang tinggi akibat suku bunga yang terlalu rendah adalah faktor dominan pendorong lonjakan inflasi sehingga merupakan tanggung jawab Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga acuan dari level hampir 0% yang di pertahankan sejak awal pandemik.


Powell memberi indikasi kenaikan suku bunga pertama akan sebesar 0.25%. Estimasi Federal Reserve sendiri memproyeksikan bahwa ekonomi AS dapat memikul beban dari kenaikan suku bunga acuan hingga 2% sampai 2.5% sebelum kebijakan moneter dapat di nilai ketat.


Pada perdagangan di BEI hari ini Phillip Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi melemah di kisaran support 6.825 - resistance 6.940. Ini tiga saham yang direkomendasikan.


AGII
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Sideways
Trade Buy : 1545-1550
Target Price 1 : 1700
Target Price 2 : 1780
Stop Loss : 1400


LUCY
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Bullish
Trade Buy : 69
Target Price 1 : 74
Target Price 2 : 78
Stop Loss : 64


PNBN
Short Term Trend : Bullish
Medium Term Trend: Sideways
Trade Buy : 805
Target Price 1 : 840
Target Price 2 : 855
Stop Loss : 770