EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) menjajakan right issue maksimal Rp12,38 triliun. Itu dengan melepas 63.210.504.593 helai alias 63,21 miliar lembar bernominal Rp196 per helai. Saham seri C setara 70,95 persen itu, dibalut harga pelaksanaan Rp196 per lembar. 


Setiap pemegang 10 juta saham lama dengan nama tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) pada 14 Desember 2022 pukul 15.00 WIB berhak atas 24.418.256 saham atau 24,41 juta HMETD. Di mana, setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 saham baru dengan sesuai harga pelaksanaan.


Berdasar PP No. 43/2022, pemerintah indonesia melakukan penambahan penyertaan modal senilai Rp7,5 triliun. Dana tersebut diambil dari APBN edisi 2022. Berdasar surat pernyataan pada 1 Desember 2022, PT Trans Airways sebagai pemegang 7.316.798.262 saham atau 7,31 miliar, tidak akan melaksanakan, dan tidak akan mengalihkan HMETD kepada pihak lain.


Seluruh dana hasil right issue sekitar 36 persen atau sebesar Rp4,5 triliun untuk maintenance, restorasi, dan pemenuhan maintenance reserve. Sisanya untuk modal kerja termasuk, namun tidak terbatas pada biaya bahan bakar, biaya sewa pesawat, dan pembayaran biaya restrukturisasi perseroan.


Jadwal right issue Garuda Indonesia sebagai berikut. Tanggal efektif pada 2 Desember 2022. Daftar pemegang saham berhak HMETD pada 14 Desember 2022 pukul 15.00 WIB. Cum right pasar reguler dan negosiasi pada 12 Desember 2022. Ex right pasar reguler dan negosiasi pada 13 Desember 2022. Cum right pasar tunai pada 14 Desember 2022. Ex right pasar tunai pada 15 Desember 2022.


Distribusi pada 15 Desember 2022. Pencatatan efek di BEI pada 16 Desember 2022. Periode perdagangan, dan pelaksanaan pada 16-22 Desember 2022. Akhir pembayaran pesanan efek tambahan pada 26 Desember 2022. Periode penyerahan efek pada 20-26 Desember 2022. Tanggal penjatahan pada 27 Desember 2022. Pengembalian kelebihan uang pesanan pada 28 Desember 2022. (*)