EmitenNews.com - PT Nagata Dinamika Hidro Madong (NDHM) anak usaha PT Kencana Energi Lestari (KEEN) telah mencapai Commercial Operation Date (COD) Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTM) Madong pada 25 Maret 2022. PLTM Madong memulai konstruksi pada 2019 dengan nilai investasi Rp437 miliar. 


Dengan capaian tahapan COD, PLTM Madong bisa langsung berkontribusi pada pendapatan operasional Kencana Energi. Tahun ini, kontribusi pendapatan PLTM Madong ditaksir sekitar Rp63 miliar, dan periode 2023 sekitar Rp 87 miliar. PLTM itu, menjadi pembangkit listrik dengan energi terbarukan ketiga milik Kencana Energi setelah PLTA Pakkat 18 MW di Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatra Utara, dan PLTA Air Putih 21 MW di Kabupaten Lebong, Bengkulu.


”Dengan dicapainya tahapan commercial operation date tersebut, berarti tahun ini PLTM Madong sudah memberi kontribusi pada pendapatan perusahaan,” tutur Wakil Presiden Direktur Kencana Energi Wilson Maknawi. 


PLTM Madong dibangun dengan kapasitas daya terpasang 10 MW, dan target produksi tahunan mencapai 74,46 GWh. Pembangkit itu, memanfaatkan aliran Sungai Maiting di Desa Madong, Kecamatan Dende’ Piongan Napo, Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan. ”Kontraktor yang kami tunjuk, PT Anhe Konstruksi Indonesia memulai pembangunan PLTM Madong pada Januari 2020 dan selesai pada Januari 2022 atau masa pembangunan selama dua tahun,” ucap Direktur Operasional Kencana Energi, Karel Sampe Pajung.


Secara teknis, jenis hydropower PLTM Madong termasuk dalam tipe run-of-river (ROR). Struktur utamanya meliputi bendungan dengan sistem pintu, terowongan saluran air untuk pengalihan air, penstock, serta pembangkit tenaga listrik, dll. Anak usaha Kencana Energi, PT Nagata Dinamika Hidro Madong, telah menunjuk Global Hydro GmbH sebagai vendor penyedia peralatan utama PLTM Madong. 


”Penunjukan Global Hydro, perusahaan asal Austria, dengan pertimbangan perusahaan ini memiliki spesialisasi di bidang manufaktur turbin air dan peralatan hydro-mechanical. Jadi sangat berpengalaman,” terang Karel. 


Wilson menambahkan, PLTM Madong dibangun dengan skema build, own, operate (BOO) untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tercapainya COD pada 25 Maret 2022. Setelah beroperasinya PLTM Madong, KEEN mempersiapkan sejumlah proyek pembangkit lain, dengan tetap konsisten pada pengembangan energi hijau. ”Komitmen kami tetap di energi baru terbarukan, tidak berubah,” tutup Wilson. (*)