EmitenNews.com - Darma Henwa (DEWA) belum mengeksekusi right issue 30 miliar eksemplar. Perseroan masih mengkaji sejumlah opsi sebelum menggeber aksi korporasi. Itu penting supaya tidak meleset dari tujuan utama.


”Saat ini, kami belum melakukan aksi korporasi apapun sehubungan dengan pemenuhan pendanaan perseroan. Jadi, tidak benar kalau ada berita burung menyebut Anthony Salim genggam Darma Henwa via obligasi wajib konversi (OWK),” sanggah Ahmad Hilyadi, Director & Corporate Secretary Darma Henwa. 


Ya, sebelumnya, emiten besutan Bakrie Group itu, mengkaji ulang right issue maksimal 30 miliar lembar. Pengeluaran saham baru seri B tersebut dibalut dengan nilai nominal Rp50. Namun, hajatan tersebut belum juga dipentaskan. Padahal, rencana itu telah berumur sekitar 1 tahun. 


Itu terhitung sejak perseroan mengantongi restu dari investor melalui rapat umum pemegang saham luar biasa pada 19 Agustus 2022. Dana hasil right issue di antaranya untuk membayar utang. Penambahan modal diharap memperbaiki kinerja keuangan terefleksi dari perbaikan rasio liabilitas terhadap total ekuitas alias Debt to Equity Ratio (DER). 


Menyusul right issue tersebut belum dilaksanakan, perseroan belum dapat memperbaiki rasio liabilitas terhadap ekuitas. Data dan fakta tersebut tidak berdampak buruk terhadap perseroan. Baik dari sisi kegiatan operasional, hukum, dan kelangsungan usaha emiten sebagai perusahaan terbuka. (*)