EmitenNews.com - Saham perdana Hatten Bali (WINE) berlangsung semarak. Sambutan investor atas kehadiran saham perseroan begitu luar biasa. Efeknya, saham perseroan melejit 33,3 persen. Hatte Bali menjadi perusahaan tercatat ke-7 di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. 


Pada pukul 09.08 WIB, saham Hatten Bali melesat 43 poin menjadi Rp172 per lembar. Sempat menyentuh level tertinggi Rp174, terendah Rp147, dan rata-rata beredar di posisi Rp156 per eksemplar.


Sepanjang pembukaan perdagangan pagi ini, saham Hatten Bali ditransaksikan tidak kurang dari 1 juta lot senilai Rp16,70 miliar. Nah, dengan lompatan harga perdana tersebut, Hatten Bali mengakumulasi nilai kapitalisasi pasar sejumlah Rp466,12 miliar.


Hatten Bali, bergerak bidang distribusi minuman beralkohol khususnya wine. Perseroan melepas 678 juta lembar melalui skema initial public offering (IPO). Saham baru setara 25,02 persen itu, dibalut harga pelaksanaan Rp129 per eksemplar. Menyusul skema harga itu, perseroan meraup dana IPO sejumlah Rp87,46 miliar.


Perseroan menunjuk NH Korindo Sekuritas Indonesia selaku penjamin pelaksana emisi efek, penjamin emisi efek dan Underwriter. Perseroan berdiri pada tahun 2000, dan merupakan pioneer wine Indonesia maupun Asia, berhasil membangun dan mempertahankan budidaya penanaman anggur local, maupun anggur internasional di lahan sendiri maupun mitra dengan petani setempat dan pembuatan wines sukses dengan diperkuat oleh banyak pengakuan internasional melalui penghargaan dari kompetisi wine yang diterima. 


Sebelum IPO, saham perseroan tercatat dimiliki Ida Bagus Rai Budarsa 50 persen, dan Gotama Putra 50 persen. Ida Bagus Rai Budarsa atau Gus Rai sapaan akrabnya, Presiden Direktur Hatten Bali menjelaskan dengan berkembangnya produk dan minat atas industri ini di Indonesia, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO bagian strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.


Gus Rai menyatakan optimistis dengan prospek bisnis dan pertumbuhan pendapatan yang dijalankan perseroan saat ini terutama melihat trend masyarakat menengah atas untuk mengkonsumsi wine dan tingkat pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang semakin besar. 


Amir Suhendro Samirin, Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia menambahkan masuk bursa akan memberi warna tersendiri bagi industri pasar modal. Karena belum ada perusahaan sejenis memproduksi wine dicatatkan pada BEI. Perseroan mendapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Desember 2022. 


Selama masa penawaran umum pada 3-6 Januari 2023, saham Hatten Bali mendapatkan minat cukup positif dari para investor dan seluruh saham yang ditawarkan dapat terserap dengan baik. Dana hasil IPO Rp87,46 miliar, utamanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk pengembangan usaha perseroan. (*)