Defisit Rp1,27 T, Akuntan Publik Ragukan Kelangsungan Usaha TAXI dan Begini Nasib Sahamnya

Dalam laporan audit tersebut juga dijelaskan, laba bersih perseroan disumbang dari penghapusan utang senilai Rp169, 84 milliar.
Sebelumnya, TAXI mengumumkan PT Rajawali Corpora bakal menghapus piutang senilai Rp146, 62 miliar, berikut bunga dan denda serta biaya-biaya lainnya.
Sekretaris Perusahaan TAXI, Johannes BE Triatmojo menyatakan, setelah penyelesaian transaksi itu, maka perseroan akan memcatatkan penghasilan lain-lain pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif senilai Rp169,84 miliar pada Desember 2021.
“TAXI akan membukukan laba bersih pada tahun 2021 yang berasal dari keuntungan atas penghapusan utang kepada Rajawali Corpora, jumlah kewajiban mengalami penurunan tajam. Sehingga akan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha perseroan,” tulis dia dalam keterangan resmi, Kamis (21/4/2022).
Saham TAXI terakhir bergerak aktif pada 31 Mei 2019, dimana saham TAXI berakhir pada level terendah pada posisi gocap atau Rp50 per lembar saham.
Bahkan jika merujuk data perdagangan yang lebih lawas lagi, saham TAXI sempat menyentuh Rp1.780 sebagai harga tertinggi di 14 Februari 2014 dan terus mengalami koreksi hingga tak berkutik di level terendah. Kondisi ini diperparah dengan masuknya saham perusahaan Taksi Express ini dalam emiten dengan kategori pemantauan khusus oleh BEI dengan notifikasi negative equity.
Related News

Bank AMAR Selami Industri Kreatif, Simak Ini Alasannya

Paruh Pertama 2025, Laba DPNS Anjlok 95,99 Persen

Soal Fasilitas Pemurnian Emas, Grup Bakrie (BRMS) Beber Fakta IniĀ

Emiten Prajogo (BRPT) Tarik Dana Jumbo dari BBRI, Intip Detailnya

Berantai! Tumiyana Lego 150,07 Juta Saham Widodo Unggas (WMUU)

Refinancing, PALM Tawarkan Obligasi Rp420 Miliar