EmitenNews.com - Saham perdana Lavender Bina Cendekia (BMBL) bernasib sial. Investor menyambut saham perseroan dengan aksi jual. Akibatnya, saham emiten ke-8 Bursa Efek Indonesia (BEI) edisi 2023 terpangkas 9,6 persen.


Pada pukul 09.37 WIB, saham Lavender terpotong 18 poin menjadi Rp170 dari harga Initial public offering (IPO) Rp188 per lembar. Saham perseroan menyentuh level tertinggi Rp188, terendah Rp170, dan rata-rata beredar di kisaran Rp172 per helai. 


Sepanjang perdagangan pagi ini, tercatat saham perseroan ditransaksikan 200.891 lot senilai Rp3,46 miliar. Dengan skema harga terkini, Lavender memangku nilai kapitalisasi pasar sejumlah Rp175,10 miliar. 


Sejatinya, Lavender mencatat kelebihan permintaan alias oversubscribed 47 kali dengan menjajakan 280 juta saham anyar pada proses penawaran saham perdana. Kelebihan pemesanan itu, menunjukkan antusiasme tinggi investor. ”Selama masa pooling, permintaan masuk mencapai lebih dari 50 miliar lembar alias oversubscribed 4.709 persen setara 47 kali dari jumlah pemesanan terpusat. Nilai pemesanan terpusat yang masuk lebih dari Rp942 miliar,” tutur Mukti Wibowo Kamihadi, Deputy Director Investment Banking PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.


Lavender menjadi sorotan di kancah bursa karena untuk kali pertama ada perusahaan sektor pendidikan khususnya bimbingan belajar (bimbel). Itu menjadi perhatian investor karena usaha sektor pendidikan belum ada di pasar modal. Lavender akan mengembangkan fasilitas sarana dan pra sarana serta penggunaan teknologi terkini dalam melayani konsumen. ”Penggunaan teknologi memudahkan Lavender memperluas jangkauan pasar,” tegas Antony Kristanto, Direktur Utama PT KGI Sekuritas Indonesia. 


Di sisi lain, komitmen pengembangan fasilitas Lavender bisa dilihat dari salah satu penggunaan dana hasil IPO berupa pelunasan unit apartemen untuk akomodasi penginapan para siswa. Di mana, sebelumnya Lavender masih mengandalkan hotel untuk keperluan akomodasi para siswa sehingga tidak efisien.


Analis PT KGI Sekuritas Indonesia, Rovandi, memperkirakan kinerja keuangan Lavender sepanjang 2022 diproyeksi mengantongi laba bersih Rp4 miliar. Angka itu naik hampir 2 kali lipat dari perolehan laba bersih edisi 2021 sebesar Rp2,13 miliar. Dalam proyeksi perusahaan, laba bersih di 2023 bisa mencapai Rp6 miliar, dan 2024 mencapai Rp16,5 miliar. (*)