EmitenNews.com—Salah seorang pemegang saham PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK), Luciana Sutanto, melepas seluruh saham Perseroan yang ia miliki, yakni sebanyak 245 juta lembar saham (20,36%). Dengan harga transaksi Rp229/saham, ia meraup kas senilai 56,10 miliar.


Hal tersebut terungkap dalam keterbukaan informasi Perseroan ke otoritas Bursa dan dimuat di situs BEI pada Senin (24/10). Dijelaskan, transaksi yang didasarkan alasan pelepasan investasi tersebut terjadi pada 19 Oktober 2022.


Merujuk data perdagangan, pada 19 Oktober, harga saham CAKK dibuka di harga Rp222 dan bergerak di kisaran Rp216 hingga Rp236, lalu ditutup di titik yang sama saat pembukaan.


Harga saham CAKK melejit keesokan harinya, dengan bergerak di Rp228 hingga Rp276 dan ditutup di titik tertinggi harian, Rp276.


Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari yang sama, Hermanto Tanoko diberitakan mengakuisisi 50,22% saham CAKK melalui PT Tancorp Bangun Indonesia. Aksi korporasi ini menjadikan Tancorp menjadi pengendali perseroan yang merupakan produsen keramik merek Kaisar.


Tancorp Bangun Indonesia telah membeli 662 juta lembar atau 55,025 persen kepemilikan pada PT Cahaya Asa Keramik Tbk (CAKK) pada pasar negoasiasi dari pemilik lama PT Marissi Idola Sumber Sejahtera, Johan Sulitonga dan Luciana Sutanto  pada tanggal 19 Oktober 2022 pada harga beli Rp229 per lembar dengan total nilai  Rp151,59 miliar .


Direktur Tancorp Bangun Indonesia (TBI) Belinda Natalia dalam keterangannya yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/10) mengungkapkan bahwa sehubungan dengan pengambilalihan tersebut Tancorp grup (TBI) sebagai  pengendali baru akan melaksanakan penawaran tender wajib atas seluruh saham yang dimiliki oleh pemegang saham publik.


Adapun tujuan pengambilalihan tersebut untuk memperkuat dan mengembangkan portopolio investasi sektor industri bahan bangunan dari keramik. TBI juga akan memberikan nilai tambah kepada CAKK melalui rencana pengembangan usaha dengan mempertimbangkan bahwa CAKK adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri bahan bangunan, tutup Belinda.