EmitenNews.com -  PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) sepanjang tahun 2021 bisa dibilang kembali menemukan tajinya. Perseroan membukukan pertumbuhan Laba Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan ke Pemilik Induk sebesar 378,74 persen atau senilai Rp1,35 triliun jauh jika dibandingkan tahun 2020 tercatat Rp281,70 miliar.

 

“Melonjaknya pertumbuhan laba tersebut tidak lepas dari solidnya kinerja penjualan dan strategi investasi kami.” jelas Hermawan Wijaya, Direktur BSDE. 

 

Tingginya minat konsumen atas produk-produk properti dengan insentif sektor properti yang diberikan oleh Pemerintah menjadi katalis positif pertumbuhan Pendapatan Usaha. 

 

BSDE hingga akhir tahun 2021 berhasil membukukan Pendapatan Usaha sebesar Rp7,65 triliun, tumbuh 23,85% dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp6,18 triliun. 80% atau senilai Rp6,12 triliun dari Pendapatan Usaha secara konsolidasi tersebut berasal dari segmen Penjualan Tanah, Bangunan dan Strata Title. 

 

Segmen ini berhasil tumbuh 23,56% jika dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya yakni sebesar Rp4,96 triliun. “Penjualan rumah tapak menjadi kontributor utama penjualan unit properti yang kami tawarkan.” jelas Hermawan. 

 

Adapun segmen Sewa sepanjang 2021 membukukan pendapatan sebesar Rp715,86 miliar. Angka tersebut setara kontribusi sebesar 9,35% terhadap Pendapatan konsolidasi. Pencapaian tersebut membuat segmen tersebut menjadi kontributor pendapatan terbesar kedua. 

 

Selanjutnya diikuti oleh segmen kontruksi untuk kontribusi terbesar dengan nilai pembukuan sebesar Rp490 miliar atau setara 6,40% terhadap total Pendapatan Usaha. Bahkan segmen ini tercatat sebagai segmen dengan tingkat pertumbuhan tertinggi yakni 311%.

 

Pertumbuhan Pendapatan Usaha sepanjang 2021 membuat Laba Kotor tercatat tumbuh 11,48% menjadi Rp4,74 triliun. Tercatat tahun lalu sebesar Rp4,25 triliun. Kinerja segmen laba pun berlanjut pada Laba Usaha yang tumbuh 20,68% menjadi Rp2,39 triliun. Angka tersebut setelah dikurangi oleh Beban Usaha sepanjang 2021 sebesar Rp2,35 triliun. 

 

Perolehan Laba Sebelum Pajak tercatat tumbuh 211% dari Rp496,22 miliar pada 2020 menjadi Rp1,55 triliun di tahun 2021. Lonjakan tersebut terutama bersumber dari Keuntungan dari Akuisisi Saham Entitas Anak sebesar Rp154 miliar dan akun Ekuitas pada Laba Bersih Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama sebesar Rp90,73 miliar, setelah sebelumnya pada 2020 tercatat minus Rp527,61 miliar.