EmitenNews.com - Sepanjang 2023, Pelat Timah Nusantara (NIKL) menderita kerugian USD3,67 juta. Padahal, setahun sebelumnya perusahaan yang dikenal dengan nama Latinusa itu, mampu membukukan laba bersih USD7,13 juta. Artinya, performa anak usaha Krakatau Steel (KRAS) itu, longsor 151 persen. 

Berdasar laporan keuangan dikutip Selasa (20/2), total penjualan Latinusa sepanjang 2023 hanya senilai USD171,09 juta atau mengalami penurunan dibanding periode sama 2022 sebesar USD255,35 juta.

Seiring penurunan penjualan itu, beban pokok penjualan hanya USD169,5 juta atau lebih rendah 28,1 persen. Sehingga, laba bruto Latinusa tahun lalu tercatat USD1,58 juta atau jauh lebih rendah dibanding edisi sama 2022 sebesar USD19,6 juta.

Rugi sebelum pajak penghasilan mencapai USD4,83 juta atau berbanding terbalik dengan tahun buku 2022 mampu meraup laba sebelum pajak USD9,15 juta. Manfaat pajak penghasilan USD1,16 juta, dan rugi bersih tahun berjalan USD3,67 juta.

Sepanjang 2022, Latinusa meraih laba bersih tahun berjalan USD7,13 juta. Per 31 Desember 2023, Latinusa menekan liabilitas menjadi USD80,06 juta dari posisi akhir 2022 mencapai USD136,47 juta. Total ekuitas USD55,76 juta atau turun dibanding akhir Desember 2022 sebesar USD59,9 juta. (*)