EmitenNews.com - Duo pengendali memborong saham Suparma (SPMA) senilai Rp330,54 miliar. Itu setelah duet pengendali itu, menjaring 508,52 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp650 per saham. Aksi dua pengendali yaitu Welly, dan Cathay Utima Investment terjadi pada 17 Desember 2021. 


Cathay Utima Investment Pte Ltd misalnya, memborong suparma (SPMA) senilai Rp326,66 miliar. Itu dilakukan investment asal Singapura tersebut dengan menyerok 502,56 juta lembar lembar pada harga pelaksanaan Rp650 per saham.


Menyusul transaksi itu, kini Cathay Utima mengempit saham Suparma 502,56 juta lembar atau 18,01 persen dari sebelumnya nol persen. Tujuan pembelian saham Suparma tersebut untuk investasi dengan status kepemilikan saham secara langsung. 


Selain Cathay Utima, pengendali lain PT Suparma juga tida mau kalah. Ya, Welly selain berstatus sebagai pengendali, juga menyandang status sebagai komisaris, membeli 5,96 juta saham dengan harga pelaksanaan Rp650 per lembar senilai Rp3,87 miliar. Dengan transaksi itu, kini Welly mengavling saham Suparma 2,26 miliar lembar atau 81,06 persen dari sebelumnya 2,25 miliar lembar alias 80,85 persen atau bertambah 0,21 persen. 


Duo pengendali itu, menyapu bersih saham pengendali lain yang dilepas saat bersamaan. Yaitu, PT Sari Bumi Indopower, sebagai pengendali menjual 408,36 juta lembar pada harga Rp650 per saham senilai Rp165,43 miliar. Efek divestasi itu, saham Sari Bumi Indopower berkurang 14,64 persen menjadi 499,17 juta lembar atau 17,88 persen, dari sebelumnya 907,53 juta lembar atau 32,52 persen dengan tujuan mengalihkan investasi.


Berikutnya, pengendali PT Wahana Bumi Indonesia melepas 94,20 juta lembar pada harga pelaksanaan Rp650 per saham senilai Rp61,23 miliar. Menyusul pengalihan investasi itu, saham Wahana Bumi berkurang 3,37 persen menjadi 697,80 juta lembar atau 25 persen, dari sebelumnya 792 juta alias 28,37 persen.


Kemudian, berstatus direksi, dan pengendali, Joseph Sulaiman  menjual 5,02 juta lembar pada harga Rp650 per saham senilai Rp3,26 miliar. Kini, Joseph mempunyai saham Suparma 11,96 juta lembar atau 0,43 persen, berkurang 0,18 persen dari sebelumnya 16,99 juta lembar atau 0,61 persen. Status kepemilikan saham Joseph tidak langsung. 


Edward Sopanan, juga berstatus direksi, dan pengendali Suparma, menjual 942 ribu lembar dengan harga pelaksanaan Rp650 per saham senilai Rp612 juta. Kini, saham Edward tersisa 6,97 juta atau 0,25 persen dari sebelumnya 7,92 juta lembar alias 0,28 persen. (*)