EmitenNews.com - Bank Bumi Arta (BNBA) mendapat limpahan dana segar Rp565,02 miliar. Dana itu, suntikan dari sejumlah pengendali, dan pemegang saham Bank Bumi Arta yang mengeksekusi right issue. 


Transaksi saham right issue Bank Bumi Arta terjadi pada 15 Desember 2021. Pemegang saham pengendali, dan pemegang lain telah menyerap 420.091.360 lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.345 per saham.


Pemborong right issue Bank Bumi Arta meliputi PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib Group), PT Budiman Kencana Lestari, PT Dana Graha Agung, PT Surya Husada Investment, sang komisaris Rachmat Mulia S, dan Presiden Direktur Bank Bumi Arta Wikan Aryono S.   


PT Takjub Finansial Teknologi (Ajaib Group) memborong saham Bank Bumi Arta (BNBA) Rp149,13 miliar. Itu terjadi memborong 110.880.000 lembar dengan harga pelaksanaan Rp1.345 per saham.


Menyusul pelaksanaan hak memesan efek Terlebih dahulu itu, kini Takjub Finansial mengempit 655.280.000 lembar atau 24 persen saham Bank Bumi Arta. Melesat dari sebelumnya hanya 554,4 juta lembar.


PT Budiman Kencana Lestari menyerok 61.824.000 lembar dengan harga Rp1.345 per saham senilai Rp83,15 miliar. Kini, Budiman mengaveling saham Bank Bumi Arta 370,94 juta lembar atau 13,38 persen dari sebelumnya 309,12 juta lembar atau 13,38 persen.


PT Dana Graha Agung mengeksekusi 92.736.000 lembar pada harga Rp1.345 per saham senilai Rp124,72 miliar. Dana Graha kini menguasai 556,41 juta lembar atau 20,07 persen, dari sebelumnya 463,68 juta lembar alias 20,07 persen.


Surya Husada Investment memborong 154.560.000 lembar pada harga Rp1.345 per saham senilai Rp207,88 miliar. Kini, Surya Husada mempunyai saham Bank Bumi Arta sebanyak 927,36 juta lembar atau 33,45 persen dari sebelumnya 772,80 juta lembar atau 33,45 persen. 


Selanjutnya, Rachmat Mulia S, membeli 57.360 lembar pada harga Rp1.345 per saham sejumlah Rp77,14 juta. Sebagai komisaris, kini Rachmat mempunyai saham Bank Bumi Arta 344.160 lembar atau 0,01 persen dari sebelumnya 286.800 lembar.


Berikutnya, Wikan Aryono S ikut membeli 34 ribu lembar pada harga Rp1.345 per saham senilai Rp45,73 juta. Kini sang presdien direktur itu, mempunyai saham Bank Bumi Arta 204 ribu atau 0,01 persen dari sebelumnya 170 ribu lembar setara 0,01 persen. 


”Transaksi dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan right issue Bank Bumi Arta,” tutur Lyvinia Sari, Corporate Secretary Bank Bumi Arta, seperti dilansir Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (17/12).


Sekadar informasi, Bank Bumi Arta menggelar right issue maksimum 462 juta lembar bernominal Rp100 per saham. Harga pelaksanaan Rp1.345, Bank Bumi Arta meraup dana right issue Rp621,4 miliar. (*)