EmitenNews.com -  PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) telah melakukan pemetaan rencana bisnis untuk tahun 2022. Salah satunya adalah keperluan ekspansi usahanya tahun ini mulai dari pembangunan pabrik, tanaman sawit, dan infrastruktur pendukung lainnya. Guna mendukung beberapa rencana tersebut perseroan telah mengalokasikan  belanja modal atau capital expenditure hingga ratusan miliar rupiah

 

"Terkait dengan Capex di perusahaan anak di tahun 2022, ditargetkan sebesar Rp572 miliar dengan rincian, 15% untuk capex tanaman, 19% untuk pabrik, 61% untuk infrastruktur dan pendukungnya, dan 5% untuk capex lainnya," kata Corporate Secretary   TAPG , Joni Tjeng, belum lama ini.

 

Joni menambahkan tak lama lagi TAPG akan merampungkan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di Kalimantan Timur. PKS dengan kapasitas 30 ton per jam ini, disebut Joni akan segera beroperasi dalam waktu dekat, sehingga diproyeksikan dapat menambah  revenue  perusahaan di tahun ini.

 

Di samping itu perusahaan juga tengah membangun satu pabrik Palm Kernel Oil (PKO) berkapasitas 300 ton per hari dan Biogas Plant di Kalimantan Tengah. Pabrik ini diharapkan akan beroperasi di awal semester kedua tahun 2022.

 

Dengan demikian, perusahaan pun menargetkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) bisa naik di kisaran 18%. Hal ini ditunjang oleh cuaca yang baik selama kurun waktu 2020-2021 dan umur tanaman dalam masa  prime age  serta ditunjang juga oleh pemupukan dan  best agronomic practices  yang konsisten dijalankan oleh perusahaan.


Melalui target produksi yang naik dan ditunjang dengan harga yang baik, TAPG pun memperkirakan penjualan dan laba yang akan diperoleh di tahun 2022 akan jauh lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

 

Tapi, TPAG tidak membeberkan lebih detil terkait berapa target pertumbuhan penjualan maupun lana yang dibidik perusahaan tahun ini. TAPG juga belum merilis secara resmi laporan keuangan tahun buku 2021. Adapun, hingga kuartal III-2021, penjualan TAPG tumbuh 25% menjadi Rp 4,45 triliun.

 

Sedangkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih, ikut melesat 186,29% menjadi Rp 713,16 miliar per kuartal III-2021.


Penjualan terbesar TAPG hingga kuartal III-2021 ditujukan ke PT Wilmar Nabati Indonesia sebesar Rp 1,10 triliun, kemudian diikuti oleh penjualan ke PT Sinar Alam Permai sebesar Rp 864,53 miliar.