Ekuitas Masih Negatif, Capitol Nusantara (CANI) Bidik Pendapatan USD3,9 Juta dari Batubara
EmitenNews.com—Sepanjang tahun 2021-2022, PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) membukukan rugi neto mencapai (USD 1.928.046), sedangkan sepanjang tahun 2020-2021, Perseroan membukukan rugi neto mencapai (USD1.861.179).
Dengan capaian itu maka ekuitas perseroan tercatat minus. Lalu bagaimana langkah PT Capitol Nusantara Indonesia Tbk (CANI) agar ekuitas menjadi positif ?
Menurut Sekretaris Perusahaan CANI, Riduwan Kosasih, Dia menyebutkan bahwa perseroan mengakui bahwa masih berada di posisi ekuitas kondisi negative (defisiensi modal) dalam beberapa tahun ke belakang, akan tetapi ada beberapa strategi yang sedang disiapkan oleh manajemen Perseroan.
Komponen biaya terbesar yang berkontribusi kepada rugi Perseroan adalah berasal dari penyusutan, dan manajemen Perseroan saat ini sedang membenahi beberapa hal terkait dengan strategis Perseroan dan juga melakukan follow up atas beberapa kontrak di tahun mendatang, dengan demikian manajemen Perseroan berharap agar Perseroan dapat menuju ekuitas positif secara bertahap ke depannya.
Terkait aksi korporasi, Perseroan belum memiliki rencana terkait hal tersebut. Jika nantinya akan ada aksi korporasi, Perseroan tentu akan melakukan keterbukaan informasi ke Publik dan mengikuti ketentuan dari pihak otoritas.
Terkait dengan penambahan vessel yang sudah dilakukan pada tahun ini, Perseroan tidak melakukan penambahan vessel tetapi malah melakukan penjualan atas asset tetap vessel di tahun berjalan. Terkait dengan rencana CAPEX dan penambahan armada di tahun mendatang, Perseroan belum memiliki rencana terkait hal tersebut.
Untuk target pendapatan di tahun mendatang, khususnya dari penyewa dari industri batubara, Perseroan sudah menetapkan proyeksi secara keuangan yang sudah mengakomodir target pendapatan dari industri batubara, secara global ditargetkan sebesar AS$3,9 juta.
Terkait dengan rencana Perseroan untuk diversifikasi ke sektor non-coal, seperti nikel, atau jenis mineral lainnya, Perseroan sebetulnya sudah melakukan diversifikasi tersebut sejak tahun-tahun sebelumnya. Perseroan tidak berfokus kepada penyewa dari industri batubara, tetapi juga dari penyewa industri lainnya. Hal ini bisa dilihat dari pihak pelanggan Perseroan yang justru didominasi oleh perusahaan di bidang non-coal.
Terkait dengan anggaran belanja modal Perseroan pada tahun 2023, alokasi belanja modal untuk apa saja,dan sumber dananya, dapat kami infokan bahwa Perseroan belum memiliki rencana terkait hal tersebut.
Related News
Anggarkan Rp100 Miliar, Jaya Real Property (JRPT) Siap Buyback Saham
Kurangi Kepemilikan, Sumber Garam Kini Kuasai 31,56 Persen Saham FOLK
BI Rate Naik, BRI Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit
Selaras Citra (SNCP) Bagikan Dividen Rp1,25M, Cek Jadwalnya
Ever Shine (ESTI) Minta Restu Konversi Utang Jadi Saham
AKR Corporindo (AKRA) Catat Laba Turun 1,9 Persen di Kuartal I-2024