EmitenNews.com -Sepanjang periode tahun 2023, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) beserta entitas anak perusahaannya mengalami pertumbuhan yang terus menunjukan tren positif di seluruh segmentasi bisnis baik di bidang offshore hingga sektor angkutan komoditi (non offshore).

ELPI dan /atau afiliasi diantaranya di Sarawak dan di Indonesia yang mana hal ini menunjukkan kepercayaan client kepada ELPI khususnya dan menjadi kebanggan Indonesia. Kami juga saat ini sedang dalam proses bidding baik didalam dan di luar negeri yang potensial, Insya Allah dan kami optimis dapat diberikan hasil terbaik,” Sapa Wawan Heri Purnomo-Corporate Secretary dalam keterangannya kepada media, Senin 15 Januari 2023.

“Kami mempunyai target beberapa tender Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) Minyak dan Gas yang kami ikuti dalam di awal tahun ini baik dengan durasi spot charter maupun long charter dapat kami menangkan berdasarkan kemampuan ELPI atas jumlah fleet yang kami miliki, berbagai jenis support offshore vessel, sumber daya yang kompeten & kehandalan operasional serta ditunjang dengan sistem manajemen yang terintegrasi dan pengembangan teknologi yang mutakhir,” sambung Wawan.

Sedangkan Eka Taniputera Direktur Utama ELPI menambahkan “Terkait kemampuan Fleet, ELPI setelah IPO di Agustus 2022 telah berkembang pesat dimana saat ini kami telah melakukan ekspansi dan eksplorasi dari Support Offshore Vessel berkembang pada layanan transportasi Bulk & Transhipment. Saat ini entitas anak ELPI, yaitu PT ELPI Nusantara Armada (ENA) yang bergerak dibidang Tug & Barge telah merampungkan 2 set Tug & Barge dalam bulan ini dan langsung beroperasi/on hire di Kalimantan Timur. 

Atas identifikasi, peluang proyeksi potensial lonjakan kebutuhan batubara pada pasar domestik yang terus meningkat di berbagai sektor industri dalam negeri, ELPI selain dari 5 (lima) set kapal tug & barge yang akan rampung tersebut, juga berencana menambah lagi sebanyak 5 (lima) set kapal tug & barge yang ditargetkan untuk serah terima pada Kuartal I Tahun 2025,” jelas Eka.

“ENA meskipun baru kami dirikan per September 2022 atau satu bulan setelah ELPI listing, saat ini telah mengoperasikan lebih dari 20 kapal Tug & Barge dengan durasai lebih dari 5 (lima) tahun. Dan kami telah mencadangkan dana sejak awal untuk pengadaan 5 (lima) kapal tug & barge dengan nilai estimasi sebesar Rp.200 miliar. Mohon doanya, estimate Q1 ini semua kapal Tug & Barge milik ENA yaitu Maharaja 2001 sampai dengan Maharaja 2005 akan launching dan juga on hire di Kalimantan sesuai komitmen kami dimana hal tersebut merupakan visi kami untuk memberikan solusi kemaritiman yang berkelanjutan secara menyeluruh.” Imbuhnya.

“Tahun ini kami telah mengalokasikan dana estimasi sebesar Rp. 1 triliun yang akan ELPI gunakan untuk eksplorasi dan ekspansi pada entitas anak dan /atau afiliasi termasuk untuk pengadaan kapal-kapal baru guna menunjang bisnis dan pangsa pasar diluar Indonesia. Kami telah mendapatkan kepercayaan di Asia Tenggara khususnya di Malaysia yang mana telah mendapatkan kontrak selama 2 (dua) tahun. Kebanggaan tersendiri bagi kami sebagai perusahaan di Indonesia dapat memenangkan tender di Malaysia,” beber Eka.

Senada dengan Sang Dirut, Dave Ritandhaka Chief Operating Officer ELPI juga mengatakan ELPI melalui afiliasi nanti per Februari mulai on hire untuk pekerjaan penunjang rig lepas pantai yang digunakan oleh Shell dengan end user Sarawak Sabah Shell dengan durasi 2 (dua) tahun.

“Pangsa pasar Malaysia saat ini menjadi fokus ELPI, entitas anak dan afiliasi yang mana saat ini kami telah mempunyai nama dan kedudukan di Semenanjung Malaysia dan Sarawak. Dimungkinkan juga kami segera dapat beroperasi di Sabah karena kami melihat potensi pasar untuk pekerjaan drilling & support offshore service sangat besar.” Imbuh Dave. 

Selain di Sarawak, opportunity untuk beberapa tender baik short contract dan long contract telah kami jajaki dan kami ikuti serta kami optimis tahun ini waktu yang tepat bagi ELPI untuk melakukan penetrasi pasar Malaysia lebih masif.” katanya. 

Alokasi Capex estimasi sebesar Rp. 1 triliun nantinya akan digunakan untuk menambah 7 (tujuh) armada kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore baik yang beroperasi di domestik maupun untuk memenuhi kebutuhan pasar internasional khususnya di Asia Tenggara melalui entitas anak yaitu Kazo Marine (M) Sdn Bhd dan /atau NKA Energy Sdn Bhd. Adapun detail pengadaan 7 (tujuh) unit offshore vessels terdiri dari 2 (dua) unit kapal jenis Anchor Handling Tug and Supply (AHTS), 2 (dua) unit kapal jenis Landing Craft Transport (LCT), dan 3 (tiga) unit kapal jenis Fast Crew.

Selain pengadaan kapal di atas, ELPI juga berencana untuk melakukan pengadaan kapal melalui entitas anak perusahaan yaitu PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA) juga akan menambah lagi 1 (satu) unit Kapal Bulk Carrier yaitu Mother Vessel Supramax guna mendorong pelaksanaan pemuatan cargo/komoditi kering yang dilakukan secara ship to ship. Dan ini menjadi kapal kedua SLSA yang merupakan salah satu strategy bisnis untuk memperkuat posisi ELPI bukan hanya dibidang offshore tetapi juga di bulk & transhipment dari hulu ke hilir dan koneksitas dengan ENA.

Bahwa atas rencana investasi belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2024 untuk pengadaan kapal-kapal tersebut, ELPI mendapatkan dari kas internal dan /atau pinjaman perbankan yang saat ini telah terdapat beberapa proposal yang masuk. “Perbankan telah memberikan kepercayaan kepada ELPI dan saat ini kami pertimbangkan serta putuskan kapan proses drawdown dan realisasinya. Dan kami yakin atas capex kita akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan ELPI kedepannya khususnya peningkatan signifikan pada revenue non offshore,” tutup siaran pers itu.