EmitenNews.com - Emiten milik Sugianto Kusuma alias Aguan, PT Erajaya Swasembada, Tbk. (ERAA) menyampaikan hingga akhir Desember 2024 pencapaian positif berupa kenaikan penjualan bersih sebesar 8,5% YoY menjadi Rp65 triliun. 

Sehingga mendorong kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 25,0% menjadi Rp1,032 triliun dibandingkan tahun 2023.

Hasan Aula, Wakil Direktur Utama PT Erajaya Swasembada Tbk dalam siaran pers (26/3) menyatakan, "Kami berhasil menjaga momentum positif yang sudah tercapai pada periode sebelumnya, yang didorong oleh fokus strategis kami untuk mengembangkan seluruh portofolio merek yang dimiliki oleh Perseroan. Selain itu, kami secara proaktif memanfaatkan momentum musiman, seperti liburan Natal dan akhir tahun, untuk menawarkan berbagai produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen."

Saat ini, segmen cellular phones & tablet masih menjadi kontributor terbesar terhadap penjualan bersih, dengan kontribusi sebesar 80,3%. Sebagai bagian dari strategi pengembangan vertikal di luar handset, Perseroan juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan di segmen aksesori dan lainnya, yang tumbuh 23,0% dan berkontribusi 13,1% terhadap penjualan bersih.

Selain itu, pada tahun 2024, Perseroan melalui anak usahanya berhasil menambahkan beberapa merek baru yang strategis ke dalam portofolio bisnis, termasuk diantaranya Curry Up dan Bacha Coffee di segmen Erajaya Food & Nourishment, XPENG yang menandai ekspansi Perseroan ke industri smart EV, serta Under Armour, sebuah merek ritel apparel olahraga melalui vertikal Erajaya Active Lifestyle.

Pada 2024, Perseroan juga berhasil membuka 278 toko baru, sehingga pada akhir Desember 2024, jumlah total jaringan ritel mencapai 2,194 toko yang tersebar di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Dengan didukung oleh 77 pusat distribusi milik Perseroan yang telah mendistribusikan ke lebih dari 54,000 gerai ritel pihak ketiga.

Strategi Perseroan ke depan tetap fokus pada pengembangan bisnis ritel, baik melalui perluasan jaringan ritel yang lebih luas maupun penambahan merek ritel baru yang melengkapi portofolio bisnis.

Pembukaan jaringan ritel kurang lebih sebanyak 300 toko akan tetap menjadi focus Perseroan pada tahun 2025, dengan penyesuaian yang fleksibel terhadap kondisi makroekonomi yang berlangsung serta ketersediaan lokasi yang strategis.