Emiten Milik Gelael - Salim Grup Gelar RUPS, Begini Hasilnya

Salah satu gerai KFC besutan Fast Food Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Emiten milik Gelael dan Salim Group pemegang waralaba tunggal merek KFC di Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk. (FAST), menyampaikan bahwa telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis (16/5).
RUPST menerima baik Laporan keuangan Konsolidasian dan Perhitungan Laba Rugi Konsolidasi Perseroan PT Fast Food Indonesia Tbk (Perusahaan) dan entitas anaknya (PT Jagonya Ayam Indonesia/JAI) untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2024 dan tidak ada pembahasan pembagian dividen.
Perlu diketahui FAST mencatatkan rugi tahun berjalan sebesar Rp 796,71 miliar di tahun 2024, bengkak 91,67% dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 415,64 miliar.
Sementara, pendapatan FAST juga mengalami penurunan menjadi Rp 4,87 triliun pada tahun 2024, turun 17,84% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 5,93 triliun.
RUPST juga menyetujui berbagai agenda penting yang mencerminkan langkah strategis perusahaan memperkuat struktur manajemen, optimalisasi keuangan, dan pengembangan bisnis jangka panjang.
Dalam RUPST, pemegang saham menyetujui laporan tahunan dan laporan keuangan konsolidasian tahun buku 2024 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja. Selain itu, pemegang saham memberikan pembebasan tanggung jawab (acquit et de charge) kepada direksi dan dewan komisaris atas kinerja mereka sepanjang tahun buku 2024.
Corporate Secretary FAST, J. Dalimin Juwono melalui Risalah RUPST & RUPSLB FAST Kamis (16/5) menyampaikan pengesahkan susunan direksi dan dewan komisaris yang baru, dengan mengangkat kembali Ricardo Gelael sebagai Direktur Utama dan Anthoni Salim sebagai Komisaris Utama untuk masa jabatan 2025 hingga 2030. Komposisi ini memperkuat kesinambungan kepemimpinan FAST di tengah tantangan dan peluang sektor makanan cepat saji.
Sementara hasil RUPSLB FAST Menyetujui pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu dengan penerbitan sebanyak-banyaknya 533.333.334 saham biasa pada harga pelaksanaan Rp150 per saham, sehingga nilai keseluruhannya adalah sebesar-besarnya Rp.80.000.000.000 (nilai penuh) yang telah disepakati antara Perseroan dan Pemodal dengan periode pelaksanaan selambat-lambatnya pada tanggal 20 Juni 2025.
Related News

16 Juni, Vale Indonesia (INCO) akan Bagikan Dividen Rp569,2 Miliar

Emiten Tinta Merek Blueprint (BLUE) Siap Tambah Lini Sektor Usaha Baru

Komisaris WINE Ungkap Borong Saham Harga Pasar

Bank Raya (AGRO) Minta Restu Buyback Saham Rp20M

TUGU Kantongi Rp228M Usai Implementasi PSAK 117

Cikarang Listrindo (POWR) Sepakat Bagikan Dividen USD72,03 Juta