Emiten Milik Hary Tanoe (IATA) Ngaku Tak Tahu Sahamnya Melonjak 84%
 
                                    Salah satu tambang yang diikelola IATA.
EmitenNews.com - PT MNC Energy Investments Tbk (IATA) menanggapi permintaan klarifikasi Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas transaksi saham perseroan dalam beberapa hari terakhir.
Perlu diketahui saham IATA dalam sebulan terakhir melonjak 61,4 persen dari harga Rp57 pada 19 Agustus 2025. Dalam enam bulan melesat 84 persen dari harga Rp50 per lembar pada 17 Maret 2025.
Pada perdagangan hari ini Selasa (16/9) saham IATA naik Rp8 atau menguat 9,52 persen ke level Rp92.
Corporate Secretary Andi Tenri Dala Fajar, Perseroan menegaskan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan maupun keputusan investasi pemodal.
“Sepanjang pengetahuan Perseroan, tidak ada informasi atau fakta material sebagaimana diatur dalam POJK No. 31/2015 dan Peraturan I-E BEI yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan,” tulis Andi, Selasa (16./9).
Perseroan juga memastikan tidak ada aktivitas dari pemegang saham tertentu yang dilaporkan dalam periode 3–11 September 2025, serta tidak memiliki rencana aksi korporasi dalam waktu dekat, termasuk yang dapat berpengaruh terhadap pencatatan saham di Bursa.
Selain itu, IATA menyebut tidak terdapat kejadian penting lain yang material yang belum diungkap ke publik dan dapat memengaruhi harga saham maupun kelangsungan usaha perseroan.
Dengan penjelasan ini, manajemen berharap pasar dapat memperoleh kejelasan bahwa fluktuasi harga saham IATA tidak dipicu oleh informasi material dari internal perusahaan.
Related News
 
                            Perkuat Fundamental, BMHS Catat Pertumbuhan di Kuartal III-2025
 
                            MHKI Terus Berinovasi Wujudkan Pengelolaan Limbah Berkelanjutan
 
                            Bank Raya (AGRO) Cetak Laba Tumbuh 23 Persen di Kuartal III-2025
 
                            KETR Catat Lonjakan Laba 62%, Pendapatan Tembus Rp607M di Kuartal III
 
                            Green Power (LABA) Jajaki Kemitraan Strategis di Industri Drone
 
                            WIKA Akui Dana Seret, Minta Waktu Tambahan Bayar Sukuk Jatuh Tempo
 
                     
                 
                 
             
                                 
                 
                     
                     
                     
                     
                     
                     
             
            




