Emiten Prajogo (BREN) Ungkap Tambah Kapasitas Panas Bumi Salak 15,5 MW

Salah satu pembangkit panas bumi garapan BREN
EmitenNews.com – Anak Usaha emiten milik Prajogo Pangestu Barito Renewables Energy (BREN), Star Energy Geothermal, telah menyelesaikan pembangunan Salak Binary, yang menambah hantaran kapasitas pembangkit listrik panas bumi BREN sebesar 15.5 MW (gross capacity). Sehingga total kapasitas terpasang pembangkit listrik panas bumi milik Star Energy Geothermal menjadi 901.5 MW, salah satu yang terbesar di dunia.
Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara yang memiliki potensi panas bumi terbesar di dunia karena posisi Indonesia di cicin api pasifik.
Direktur Utama Barito Renewables, Hendra Tan menyampaikan, “Kami telah menyelesaikan commissioning test dari Proyek Salak Binary. Dalam tes dengan rentang waktu 72 jam, Salak Binary berhasil menghasilkan 15.5 MW listrik, lebih tinggi dari ekspektasi awal kami. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh para pemangku kepentingan dan seluruh tim yang mendukung selesainya proyek ini.”
Proyek Salak Binary ini merupakan salah satu proyek utama dalam strategi ekspansi Barito Renewables di bidang energi baru terbarukan. Selain pembangkit panas bumi, BREN juga memiliki pembangkit listrik tenaga angin yang telah diakuisisi pada 2024 yang lalu, dengan kapasitas 78.75 MW.
Kerjasama dengan Schlumberger dan Kyndryl, dua perusahaan terkemuka dunia
Star Energy Geothermal juga baru-baru ini mengumumkan kerja sama dengan Schlumberger, perusahaan teknologi energi global mengembangkan dan mengindustrialisasi solusi teknologi untuk sektor energi. Kerja sama Schlumberger dan Star Energy Geothermal bertujuan untuk menerapkan teknologi yang dapat mengubah keekonomian proyek panas bumi konvensional dan meningkatkan tingkat pemulihan aset panas bumi.
“Dalam mengembangkan teknologi untuk industri panas bumi, kolaborasi dengan pelanggan sangat penting, untuk berfokus pada situasi yang memiliki dampak ekonomi yang paling signifikan. Dalam industri di mana risiko dan levelized cost dianggap tinggi, kami menyambut kerja sama dengan Star Energy Geothermal untuk menghadirkan teknologi terobosan yang akan mengurangi risiko proyek dan meningkatkan keekonomian proyek secara keseluruhan dari sumber energi bersih dan fleksibel ini,” kata Irlan Amir, Vice President, Renewables and Energy Efficiency, Schlumberger dalam rilisnya.
Dalam teknologi informasi, Star Energy Geothermal bekerja sama dengan Kyndryl, penyedia layanan infrastruktur IT terbesar di dunia, untuk mengintegrasikan kecerdasan buatan generatif atau GenAI dalam kegiatan operasionalnya melalui penggunaan teknologi cloud native. Kyndryl akan mengintegrasikan open integration platform-nya yang diperkuat AI, Kyndryl Bridge, untuk meningkatkan operasional IT di unit panas bumi melalui otomasi dan AI operations (AIOps) yang canggih.
Transisi ke cloud ini tidak hanya mengurangi biaya operasional Star Energy Geothermal, namun juga meningkatkan agilitas dan skalabilitas, sehingga unit panas bumi dari Barito Renewables itu dapat merespons apapun perubahan kebutuhan bisnis dengan cepat. **
Related News

Trimegah Sekuritas Indonesia (TRIM) Siap Lunasi Obligasi Rp388 Miliar

Tambah Kepemilikan, Robby Kini Kuasai 11,34 Persen Saham WOWS

11 Juli 2025, Satu Visi Putra (VISI) Siap Bagikan Dividen Rp3 Miliar

Ditunjuk Pimpin Amman Mineral (AMMN), Arief Sidarto Berterima Kasih

Emiten Tommy Soeharto (GTSI) Ini Setujui Bagi Dividen Rp23,7 Miliar

Dividen Rp1,62 Miliar, CHIP Targetkan Kinerja Tumbuh 10 Persen di 2025