Era Digital, BTN Dorong Mahasiswa Jadi Agen Perubahan

Direktur Network and Retail Funding BTN, Rully Setiawan, bersama civitas akademika UM. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Bank Tabungan Negara (BBTN) meneken nota kesepahaman alias memorandum of understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Malang (UM). Kolaborasi tersebut, untuk memperkuat kerja sama bidang literasi keuangan, pengembangan riset, dan peningkatan kapasitas talenta muda.
Penandatanganan MoU itu, dilanjut dengan kuliah umum bertitel “Unlocking Business Opportunities Amidst Global Economic Shifts and Digital Transformation” disampaikan Direktur Network and Retail Funding BTN, Rully Setiawan, di hadapan civitas akademika UM. Sebagai salah satu campus ternama, UM memiliki kerja sama mutual, dan mendalam dengan BTN.
Oleh karena itu, BTN memiliki tanggung jawab untuk mendukung peningkatan kapasitas para mahasiswa UM, terutama di era digital di tengah-tengah tantangan dinamika global. “BTN telah membangun sinergi dengan UM sejak lama. Sebagai bank dengan fokus pengembangan kewirausahaan, khususnya bidang perumahan, BTN bertanggung jawab melakukan literasi kewirausahaan digital. Kami berharap makin banyak mahasiswa UM berwirausaha,” tutur Rully.
Pada kesempatan sama, Rektor UM, Prof. Dr. Hariyono, menpresiasi langkah BTN tidak hanya berperan sebagai bank pembiayaan perumahan, tetapi juga sebagai mitra strategis dunia pendidikan. “Ini kesempatan besar bagi mahasiswa untuk belajar langsung dunia industri, khususnya bagaimana literasi keuangan, dan transformasi digital dapat menjadi bekal utama menghadapi tantangan global,” ucap Hariyono.
Kerja sama bisnis BTN dan UM telah berlangsung sejak lama. BTN telah menjadi bank pengelola giro, dan deposito UM untuk beragam jenis dana kampus. Di antaranya Penelitian dan Pengabdian Organisasi Mahasiswa (PPO), SPP Online, dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah. BTN juga menyediakan QRIS beberapa unit bisnis UM, fasilitas kredit pemilikan rumah (KPR) bagi pegawai, dan mesin ATM lingkungan kampus.
Sinergi tersebut diharap dapat memberi kemudahan, dan efisiensi bagi Unit Usaha UM dalam mengelola keuangan kampus. Sedang BTN berkesempatan memperluas jangkauan layanan, dan meningkatkan nilai tambah bagi institusi pendidikan. “Ke depan, kerja sama akan terus ditingkatkan, dan diperluas dengan menjajaki peluang kolaborasi bermanfaat lebih luas. UM memiliki sejumlah unit usaha, sehingga kebutuhan operasional, seperti pengelolaan rekening giro, sistem payroll untuk pegawai, penyediaan layanan transaksi non-tunai melalui EDC, dan QRIS dapat menjadi potensi untuk dikerjasamakan,” beber Rully.
Selain bidang bisnis, BTN melalui Housing Finance Center siap mendukung pengembangan skill, dan kompetensi mahasiswa UM melalui penyediaan kesempatan magang bagi mahasiswa, penyelenggaraan seminar, pelatihan, dan kegiatan kolaboratif lain yang mampu memberikan manfaat berkelanjutan bagi kedua belah pihak.
Pada kuliah umum, Rully memaparkan bagaimana ketidakpastian global —mulai geopolitik hingga kebijakan proteksionisme negara besar— berdampak pada ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Namun, ia menegaskan pergeseran perilaku digital masyarakat menghadirkan peluang baru bagi bisnis. “Di tengah ketidakpastian global, digitalisasi menjadi kunci resiliensi. Konsumen kini menuntut layanan cepat, mudah, personal, dan aman. Perbankan mampu bertransformasi akan tetap relevan, dan bahkan memimpin,” ujarnya.
Rully mencontohkan langkah transformasi BTN melalui Bale by BTN, sebuah superapp kini telah digunakan hampir 3 juta pengguna dengan lebih dari 1,3 miliar transaksi. Aplikasi itu, bukan sekadar alat transaksi, tetapi juga wadah ekosistem digital mencakup layanan properti, komunitas, bisnis, merchant, dan prioritas. “Transformasi BTN tidak berhenti pada teknologi, tetapi menyentuh kultur organisasi, model bisnis, dan penguatan SDM. Karyawan kami didorong berani keluar zona nyaman, dan semangat itu juga kami sampaikan di UM ini,” tukas Rully.
Kepada mahasiswa UM, Rully menekankan pentingnya membangun mindset transformasi sejak dini. Ia merangkum enam bekal perlu dimiliki generasi muda. Yaitu, literasi digital, jiwa kewirausahaan, wawasan global, soft skills adaptif, komitmen keberlanjutan, dan jejaring kolaboratif. “Kalian tidak boleh hanya jadi penonton era perubahan. Jadilah pencipta solusi, berani mencoba hal baru, dan bangun jejaring untuk menciptakan peluang. Dunia menunggu kontribusi kalian,” pesannya.
Melalui kuliah umum itu, BTN berharap dapat menularkan semangat transformasi kepada generasi muda sekaligus memperkuat sinergi dengan dunia akademik. Kolaborasi BTN–UM diharap melahirkan sumber daya manusia unggul, adaptif, dan siap menjadi agen perubahan dalam mendorong pembangunan ekonomi digital Indonesia. (*)
Related News

IHSG Ditutup Merosot 0,21 Persen ke Level 8.008

Lantik Pejabat Tinggi Madya, Bahlil Minta Tertibkan Tambang Ilegal

Kebocoran Capai Rp500T, Sistem Subsidi dan Bansos Perlu Direformasi

Indonesia Siap Jadi Produsen Listrik Panas Bumi Terbesar Dunia

IHSG Naik 0,27 Persen ke Level 8.046 di Sesi I, Cek Sahamnya

Wall Street Loyo, IHSG Lanjut Ngegas