EmitenNews.com -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, bahwa PT Pertamina Hulu Energi (PHE) akan melantai di bursa saham melalui skema initial public offering/IPO). 

 

Menurut Erick, saat ini tinggal menunggu restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 

“Kami sedang menunggu izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ungkap Erick, Rabu (03/5).

 

Erick menyampaikan, nantinya dana hasil IPO, bisa digunakan untuk peningkatan produksi minyak, baik akuisisi di luar negeri atau eksplorasi yang ada di dalam negeri termasuk sumur tua.  

 

"Itu perlu uang, itu yang akan kita sehatkan, jangan sampai utang," ujarnya.

 

Sebelumnya, OJK mencatat IPO perusahaan migas ini akan tertunda karena hambatan teknis berupa dokumen yang perlu diperbaiki, salah satunya, laporan keuangan yang akan disampaikan bulan Juni 2022 akan direvisi dengan laporan keuangan bulan Desember 2022.

 

Diketahui, subholding hulu migas atau upstream PT Pertamina (Persero) akan melantai di BEI tahun ini, dengan melepas 10-15 persen saham ke publik.

 

Pada rapat dengan Komisi VI Desember lalu, Wakil Menteri BUMN, Pahala Mansury berharap, nilai valuasi PHE mencapai USD 100 miliar, di mana sejauh ini perusahaan memiliki kinerja keuangan yang cemerlang dengan total pendapatan USD 11,7 miliar dan EBITDA USD 3 miliar.

 

Dia menyampaikan, salah satu penggunaan dana IPO ini untuk mengembangkan dan mengoptimalkan operasional blok migas milik PHE yang mengalami tren penurunan produksi.