EmitenNews.com - Program transformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diklaim telah diakui dunia. Hal tersebut disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir dalam keterangannya dikutip, Minggu (20/11).

 

Menurut Erick, dua bank internasional, yaitu Bank Pembangunan Jerman atau Kreditanstalt Fur Wiederaufbau (KFW) dan Asian Development Bank (ADB) telah memberikan kucuran dana atau pinjaman berbasis kebijakan.

 

KFW akan memberikan pinjaman kepada BUMN sebesar 300 juta euro atau setara 295,8 juta dolar AS atau setara Rp4,6 triliun. Sementara, ADB memberikan pinjaman senilai 500 juta dolar AS atau setara Rp7,8 triliun.

 

"Kami bersyukur kerja keras selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan dan ini diakui secara internasional,” ujarnya.

 

Erick menambahkan, pinjaman dari KFW dan ADB merupakan pinjaman program yang keseluruhan masuk ke kas negara atau APBN untuk pendanaan defisit negara. “Jadi tidak ada yang masuk ke Kementerian BUMN,” kata dia.

 

Lebih lanjut diungkapkan, selain punya peran kunci dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), kata Erick, ADB juga melihat peran BUMN sebagai garda utama menanggulangi pandemi Covid-19.

 

ADB juga mengapresiasi reformasi dan transformasi Kementerian BUMN dan BUMN yang akan dilakukan pada 2023-2024 mendatang. Apresiasi itu terkait kebijakan Kementerian BUMN ihwal persentase dividen BUMN.  

 

“Sejak 2020, saya telah berjuang agar Kementerian BUMN mendapatkan 1 persen dari dividen BUMN. Ini penting sebagai bagian dari apresiasi terhadap kinerja Kementerian BUMN karena kami harus mengawal aset-aset BUMN. Alhamdulillah, ADB juga melihat hal yang sama,” ucapnya.

 

Berdasarkan catatannya, Kementerian BUMN memberikan kontribusi ke kas negara sekitar 800 juta dolar AS atau Rp12,5 triliun di 2023. Selain dipercaya lembaga keuangan internasional, BUMN juga akan memberikan kontribusi dividen sebesar Rp48 triliun di 2023.