EmitenNews.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengungkap wacana konsolidasi perusahaan pelat merah sektor infrastruktur sesuai Buku Biru yang disusun Kementerian BUMN dua tahun lalu.
Untuk itu, dirinya berencana memangkas jumlah BUMN Karya dari 9 perusahaan menjadi 4 perusahaan.
"Kita sudah review, sebaiknya (BUMN) Karya ini dari 9 jadi 4. Jadi BUMN (karya) sebaiknya ada 4, ada expertise di sini, ada gedung, jadi tidak semua palugada. Sudah ada bukunya," ujar Erick di kantornya, Rabu (03/5).
Menurut Erick, konsolidasi BUMN Karya akan membuat perusahaan lebih fokus mengerjakan penugasan maupun bisnis sesuai bidang keahlian masing-masing.
Namun, Erick berharap, konsolidasi BUMN Karya tidak menghambat proyek pembangunan, terutama perusahaan-perusahaan yang tengah mengikuti berbagai tender.
"Jangan sampai merger, konsolidasi ini menghambat pembangunan. Kan mereka sedang tander, tiba-tiba dikonsolidasi, ganti kontrak. Nah ini yang kita jaga gitu. Makanya nanti ada merger, ada yang sistemnya kepemilikan," ujarnya.
Menurut dia, rencana konsolidasi BUMN Karya, yakni; PT PP (Persero) bakal digabungkan dengan PT Wijaya Karya (Persero) (WIKA).
Lalu, PT Hutama Karya (Persero) akan digabungkan dengan PT Waskita Karya (Persero) (WSKT).
Adapun BUMN Karya sisanya yang berada di bawah PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dan PT Danareksa (Persero) akan dikonsolidasikan dengan mekanisme merger.
Related News
SOHO Tebar Dividen Interim Rp33,1 per Lembar, Intip Jadwalnya
Danantara Suntik KRAS Rp4,93 Triliun, Simak Detailnya
MEJA Akuisisi 45 persen Saham Perusahaan Batubara Rp1,6 Triliun
Ini Tips dari BRI (BBRI) agar Aman Bertransaksi Perbankan Saat Nataru
ISAT Siapkan Skema Alih Aset Fiber Optik, Mau Ada Aksi Korporasi Baru?
Emiten Sawit TP Rachmat (TAPG) Tambah Plafon Kredit Jadi Rp300 Miliar





