EmitenNews.com - Allo Bank (BBHI) bakal mengalihkan aset dan liabilitas seharga Rp37,24 miliar. Aset dan liabilitas itu, dialihkan kepada Bank Mega (MEGA). Aset meliputi kredit, aktiva tetap, dan aktiva lain-lain. Lalu, liabilitas terdiri dari simpanan nasabah berupa giro, tabungan, dan deposito.


Rincian aset meliputi kredit Rp720,41 miliar, aset yang diambil alih (AYDA) Rp199,77 miliar, aktiva tetap Rp33,14 miliar, dan properti terbengkalai Rp5,30 miliar. Jadi, total aset Allo Bank sejumlah Rp958,62 miliar.


Selanjutnya, liabilitas antara lain giro senili Rp145,76 miliar, tabungan sejumlah Rp52,35 miliar, dan deposito Rp722,25 militar. Total liabilitas yang dialihkan ke Bank Mega berjumlah Rp921,38 miliar. Total pengalihan aset dan liabilitas sejumlah Rp1,88 triliun.


Kendati begitu, Bank Mega tidak perlu mengeluarkan dana sebesar itu. Pasalnya, harga bersih pengalihan aset dan liabilitas tersebut hanya bernilai Rp37,24 miliar. Kalkulasi itu, muncul dari total aset dikurangi total liabilitas. ”Pengalihan aset dan liabilitas itu agar Allo Bank konsentrasi pada bank digital dengan pelayanan cepat melalui aplikasi kepada nasabah umkm,” tulis manajemen Allo Bank.


Sesuai rencana pengembangan layanan jasa perbankan digital oleh Allo Bank, aset dan liabilitas tertentu berurusan dengan layanan jasa perbankan konvensional menjadi tidak produktif, dan berdampak negatif terhadap pelayanan nasabah. Pengalihan itu, wujud tanggung jawab pelayanan terhadap nasabah karena Bank Mega memiliki kemampuan finansial, sistim, dan pelayanan terbaik di samping jaringan kantor memadai dalam melayani nasabah perbankan konvensional.


Berdasar rencana bisnis 2022-2024, dan rencana korporasi 2022-2026 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Pengawas Perbankan, transaksi pengalihan akan memberi keuntungan lebih baik bagi Allo Bank. Itu tercermin dari peningkatan proyeksi laba bersih dari Rp192 miliar pada 2021 menjadi Rp653 miliar pada 2024, dan Rp1,48 triliun pada 2026. Rencana bisnis dan rencana korporasi disusun dengan asumsi perseroan akan mengembangkan kegiatan usaha bidang layanan jasa perbankan digital. 


Untuk memuluskan rencana itu, Allo Bank akan menghelat rapat umum pemegang saham pada 19 Mei 2022 mendatang. Agenda rapat salah satunya meminta persetujuan investor untuk pengalihan total aset dan liabilitas Rp1,88 triliun dengan harga pengalihan seharga Rp37,24 miliar. (*)