EmitenNews.com - Merdeka Battery Materials (MBMA) sepanjang kuartal III-2023 menghabiskan belanja Rp25,3 miliar. Alokasi anggaran tersebut tersedot untuk kegiatan eksplorasi. Tepatnya, aktivitas eksplorasi Tambang Sulawesi Cahaya Mineral (SCM). 


Program eksplorasi aktif pada Tambang SCM dengan fokus pada penambahan sumber daya nikel. Aktivitas eksplorasi terdiri dari pengeboran penentuan sumber daya umur tambang, dan pekerjaan tes terkait. Metode pengujian dilakukan dengan pengeboran dari permukaan alias Diamond Drilling, pemetaan geologi, pengambilan contoh batuan, dan survey geofisika alias Ground Penetration Radar (GPR).


Area yang dipilih untuk program pengeboran eksplorasi yaitu dekat lubang tambang saat ini, dan sesuai rencana penambangan di masa depan. Hasil eksplorasi sebanyak 237 lubang bor telah selesai dengan total 8.576 meter. Pengeboran sumber daya alias infill – jarak spasi 50 meter dan 100 meter. 


Rencana tindak lanjut yaitu program pengeboran diamond (DD) akan berlanjut menggunakan tujuh rig bor untuk pengeboran sumber daya/infil, dan eksplorasi. Selain Tambang SCM, Merdeka memiliki portofolio aset-aset berkualitas tinggi dalam rantai nilai bahan baku baterai terletak di Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara, Indonesia.


Yaitu, Rotary Kiln-Electric Furnace Smelters (RKEF Smelters), Konverter Nikel Matte (Nikel Matte), dan Proyek Acid Iron Metal (Proyek AIM). Selain itu, perseroan juga memiliki sejumlah proyek pengembangan hilir signifikan. Di antaranya fasilitas pengolahan High Pressure Acid Leach (HPAL), dan Indonesia Konawe Industrial Park (IKIP), kawasan industri dengan fokus bahan baku baterai, dan aset-aset lain yang mendukung keseluruhan rantai pengolahan nikel. (*)