EmitenNews.com—PT Paninvest Tbk (PNIN) meraup laba bersih sebesar Rp1,528 triliun dalam sembilan bulan tahun 2022, atau naik 94,8 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat Rp784,23 miliar.


Hasil itu mengangkat laba per saham dasar ke level Rp375,6 per lembar, sedangkan di akhir September 2021 berada di level Rp192,77.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit, emiten jasa keuangan grup Panin tersebut yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (21/11/2022). Rinciannya, total pendapatan naik 35,5 persen menjadi Rp2,682 triliun.


Pendorongnya, keuntungan belum dijual dari efek dan reksa dana sebesar Rp673,53 miliar, atau membaik dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat potensi rugi dari efek dan reksa dana sebesar Rp234,24 miliar.


Namun, pendapatan premi terkikis 3,66 persen menjadi Rp1,497 triliun. Senasib, hasil investasi melorot 15,51 persen menjadi Rp441,33 miliar.


Bahkan keuntungan penjualan efek amblas 53,3 persen yang tersisa Rp56,752 miliar.


Walau total klaim dan manfaat serta beban lain lain membengkak 5,2 persen menjadi Rp1,701 triliun. Tapi laba sebelum bagian laba entitas asosiasi melonjak 170,7 persen menjadi Rp980,7 miliar.


Sedangkan bagian atas laba entitas asosiasi tumbuh 6,9 persen menjadi Rp1,111 triliun.


Sehingga laba sebelum pajak penghasilan naik 49,3 persen menjadi Rp2,092 triliun.


Sementara itu, dana investasi peserta berkurang 1,04 persen dibanding akhir tahun 2021, menjadi sebesar Rp37,7 triliun.


Adapun dana tabarru meningkat 16,6 persen menjadi Rp16,036 triliun. Sehingga total dana peserta tumbuh 3,4 persen menjadi Rp53,736 triliun.