EmitenNews.com - PT Indosat (ISAT) agresif membangun lini bisnis pusat data. Indosat tidak sendiri membangun pangkalan data center tersebut. Bersama Aprlikanusa Lintasarta, Starone Mitra Telekomunikasi (SMT), dan Big Data Exchange (BDX) Asia Holding Data Center Holdings Pte. Ltd, Indosat meneken perjanjian kerja sama senilai Rp3,3 triliun. 


Teken kerja sama jual beli saham bersyarat alias Conditional Sales and Purchase Agreement (CSPA) telah dilakukan pada 12 Mei 2022. Melalui aliansi strategis itu, Indosat bersama BDX, dan Lintasarta akan membangun data center baru. Berdasar skenario, pangkalan data tersebut fokus pada layanan cloud di Indonesia.


Nanti, perjanjian tersebut akan dilengkapi serangkaian perjanjian komersial dan operasional. Memungkinkan para pihak berkolaborasi dalam mengembangkan SMT sebagai perusahaan data center terkemuka Indonesia. ”Estimasi nilai transaksi sekitar Rp3,3 triliun,” tutur Corporate Secretary Indosat Billy Nicholas Simanjuntak.


Kalau rencana transaksi beres, setelah memenuhi syarat pendahuluan, transaksi akan disodorkan kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sesuai peraturan berlaku, baik untuk transaksi afiliasi maupun material.


Sebelumnya, Lippo Group melalui Multipolar Technology (MLPT) resmi menarik diri dari percaturan bisnis data center. Persaingan begitu brutal, memaksa Multipolar angkat koper. Lalu, Multipolar mengambil opsi paling realistis dengan berinvestasi pada bisnis inti perseroan. Itu diambil karena telah terbukti sahih memberi keuntungan berlimpah kepada roda bisnis perseroan. (*)