Ia melanjutkan, bidang usaham utama perseroan yakni logistik mendapatkan angin segar setelah pemerintah mulai menurunkan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena penurunan angka infeksi dan fatalitas covid-19.

 

“Mobilitas angkutan barang dan jasa mulai meningkat dan kembali pada situasi sebelum pandemic covid-19,” ungkap dia.

 

Untuk sektor logisti, kata dia, perseroan juga melakukan pengembangan  dibidang usaha angkutan bermotor untuk barang umum. Jelasnya, JAYA  dapat mengangkut lebih dari satu jenis barang, seperti angkutan dengan truk, pick-up dan container.

 

Selain itu, perubahan perilaku belanja dari offline to online, berdampak pada peningkatan aktivitas transportasi logistik.

 

“Selain peningkatan permintaan armada angkutan logistik industri. Perubahan lifestyle, dalam hal ini belanja dari offline to online membuat permintaan sewa armada untuk angkutan logistik e-commerce mengalami peningkatan,” kata Darmawan.

 

Disamping itu, Keunggulan kompetitif perseroan seperti, Unit armada yang masih  baru, rasio pemakaian armada sangat tinggi dan optimalisasi armada yang sangat tinggi, serta klien perusahaan yang merupakan perusahaan besar.

 

Untuk diketahui, perseroan membukukan laba tahun berjalan Rp3,062 miliar setelah membukukan pendapatan Rp38,156 miliar pada semester I 2022.