EmitenNews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten mencatat total 1.361 rumah warga terdampak gempa magnitude 6,6 yang berpusat di pesisir selatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, Jumat (14/1/2022) sore. Sampai Ahad (16/1/2022), tidak ada laporan warga yang meninggal baik di Pandeglang maupun di Lebak akibat Gempa Banten. Data yang ada kemungkinan masih berubah, tergantung informasi di lapangan.


Data BPBD Banten yang dihimpun dari BPBD Serang, Lebak, Pandeglang, menyebutkan, rumah warga yang rusak ringan mencapai 771 buah. Lalu, 312 rumah rusak sedang, dan rusak berat 278 rumah.


Kemudian di Pandeglang, yang masuk kategori rusak berat ada 262 rumah. Sedangkan fasilitas masyarakat terdampak ada 13 sekolah, 14 puskesmas, 3 kantor desa dan 4 sarana ibadah.


Sedangkan di Lebak untuk kategori rumah rusak berat ada 16 rumah. Sekolah yang terdampak ada 6, 2 sarana ibadah dan 1 kantor pemerintah.


Di Kabupaten Serang hanya ada 10 rumah yang terdampak tapi masuk kategori rusak ringan. Meski ada ribuan rumah terdampak, tidak ada satupun warga yang mengungsi berdasarkan catatan BPBD Banten.


Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy mengatakan, elemen penanggulangan bencana sudah diinstruksikan agar melakukan pendataan yang akurat baik ke Pandeglang dan Lebak. Pendataan terdampak bisa memberikan peta menyeluruh mengenai penyaluran kebutuhan bantuan.


"Sesuai arahan, saya sudah memberikan instruksi agar segera melakukan pemetaan dan pendataan mana saja yang terdampak gempa kemarin, apa saja yang dibutuhkan agar segera disalurkan," katanya di Serang, Sabtu (15/1/2022).


Relawan juga sudah turun ke lokasi gempa untuk membantu pendataan. Logistik bantuan dari Dinas Sosial sudah dikirim ke Pandeglang berupa perlengkapan dapur dan kebutuhan anak-anak. Para relawan melakukan pendataan, serta pemantauan wilayah terdampak. Untuk dapur umum disesuaikan kebutuhan di lokasi. ***