EmitenNews.com—PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan total nilai transaksi (GTV) pada kuartal ketiga sebesar Rp 161 triliun atau tumbuh 33% dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini melampaui pedoman kinerja yang telah ditetapkan.


Nahasnya, per 30 September  2022 menoreh rugi bersih Rp20,12 triliun. Bengkak 75 persen dibanding periode sama tahun lalu dengan rugi Rp11,57 triliun. Laba per saham dasar menjadi minus Rp20 dari sebelumnya tekor Rp197.


Akibatnya, akumulasi rugi atau defisit kian tertekan sedalam 25,5 persen dibanding akhir tahun 2021 yang hanya Rp79,12 triliun menjadi Rp99,346 triliun per 30 September 2022.


Namun dalam kondisi yang terlihat semakin tak baik itu, Andre Soelistyo, Direktur Utama Grup GoTo masih mengklaim, “Kami mencatat kinerja kuat di kuartal ketiga, sehingga mempercepat langkah menuju profitabilitas, seiring dengan pertumbuhan pendapatan dan berkurangnya rugi EBITDA yang disesuaikan. Margin kontribusi secara grup melampaui pedoman yang kami sampaikan kuartal sebelumnya, dengan margin kontribusi positif di segmen On-Demand Service tercapai pada bulan September, jauh lebih cepat dibandingkan dengan target. Pencapaian ini didorong oleh fokus kami untuk memberikan produk terbaik kepada pelanggan loyal serta kedisiplinan Perseroan dalam mengelola beban usaha secara efisien. Sebagai contoh, perluasan layanan GoPay Coins secara langsung mendorong rasionalisasi beban promosi sekaligus memberikan apresiasi bagi konsumen yang terus menggunakan layanan GoTo.


“Perbaikan margin usaha sejalan dengan pertumbuhan pendapatan Perseroan, yang menunjukkan resiliensi bisnis kami dan kekuatan perekonomian Indonesia. Capaian kinerja keuangan dan operasional pada kuartal ini menegaskan bahwa Perseroan berada di jalur pertumbuhan yang tepat sebagai ekosistem digital terbesar di Indonesia," kata Dia dalam siaran Pers yang di publikasi pada laman BEI, Senin (21/11/2022).


Jacky Lo, Direktur Keuangan Grup GoTo menjelaskan, “Kinerja kami yang kokoh pada kuartal ketiga tahun 2022 membuktikan momentum pertumbuhan dan kekuatan model bisnis GoTo. Perseroan telah mengambil berbagai langkah untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mempercepat pencapaian target-target pertumbuhan dan profitabilitas Hasilnya, Perseroan mencatatkan pertumbuhan secara konsisten. Total Nilai Transaksi (GTV) tumbuh 33% dibanding tahun sebelumnya mencapai Rp161 triliun, dan pendapatan bruto tumbuh 30% dibanding tahun sebelumnya mencapai Rp5,9 triliun. Pada saat yang sama, EBITDA Grup yang disesuaikan pada kuartal ini tercatat 44 basis poin lebih baik dibanding kuartal sebelumnya.”


“Ketidakpastian kondisi makroekonomi global yang dipicu peningkatan inflasi, suku bunga, harga bahan bakar minyak, dan energi, mendorong Perseroan untuk tetap menerapkan prinsip kehati-hatian, dengan fokus pada optimalisasi beban usaha. Sepanjang kuartal ketiga kami telah mengurangi belanja insentif, menghapus belanja promosi untuk kelompok konsumen nonaktif, dan terus menurunkan belanja pemasaran serta terus mengoptimalkan pengurangan beban biaya, untuk mendukung fundamental Perseroan.”


Beberapa data yang disajikan oleh manajemen GOTo untuk klaim kinerja yang membaik adalah Rasio margin kontribusi sebagai persentase GTV tumbuh 61 basis poin dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter) mencapai -0,7%.


GTV tumbuh 33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year), mencapai Rp161 triliun. Pendapatan bruto tumbuh 30% year-on-year mencapai Rp5,9 triliun.


Jumlah pengguna bertransaksi selama 12 bulan terakhir (LTM ATU) tumbuh 20% year-on-year, dengan rata-rata belanja per pengguna meningkat 18%, serta frekuensi transaksi tumbuh 13% year-on-year.


Jumlah pesanan sepanjang kuartal tumbuh 28% year-on-year mencapai 693 juta pesanan.