EmitenNews.com—PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membukukan laba bersih sebesar USD1,212 miliar pada semester I 2022, atau melonjak 617 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang terbilang USD169,96 juta.


Hasil itu melambungkan laba per saham diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level USD0,039, sedangkan di akhir Juni 2021 berada di level USD0,00531.


Presiden Direktur ADRO, Garibaldi Thohir mengatakan, semester 1 2022 sangat kondusif untuk harga, sehingga mendorong pendapatan menyentuh rekor-rekor tertinggi dalam sejarah perusahaan.


Hal ini dipicu oleh gabungan berbagai faktor yang terjadi dalam kurun waktu yang singkat, mulai dari cuaca tak menentu yang mengakibatkan kenaikan permintaan, sampai kelangkaan pasokan yang belum juga teratasi akibat masalah pengadaan alat berat dan cuaca buruk di wilayah-wilayah tambang secara global.


“Dampak terbesar disebabkan risiko geopolitis dari Eropa. Pendapatan, EBITDA dan laba bersih kami mencapai rekor tertinggi kinerja semester pertama sejak perusahaan pertama kali melantai di bursa 14 tahun lalu,” terang dia kepada media, Selasa (30/8/2022).


Ia merinci, Pendapatan usaha naik 127 persen menjadi USD3,541 miliar dari USD1,563 miliar, terutama akibat kenaikan 117 persen secara tahun pada harga jual rata-rata.


Ia menambahkan, walaupun menghadapi curah hujan yang tinggi dan masalah pengadaan alat berat, ADRO berhasil meningkatkan produksi sebesar 6 persen secara tahunan menjadi 28 juta ton dari 26,5 juta ton pada semester I 2022.


Peningkatan produksi membantu kenaikan penjualan batu bara sebesar 7 persen menjadi 27,5 juta ton semester I 2022 dari 25,8 juta ton di periode yang sama tahun sebelumnya.


Selain itu, ADRO mencatat penurunan pengupasan lapisan penutup sebesar 11% menjadi 102,05 Mbcm pada semester I 2022 dari 115,2 Mbcm dan nisbah kupas turun 16 persen secara tahunan menjadi 3,64x dari 4,35x.


“Jika cuaca memungkinkan, kami memperkirakan nisbah kupas akan meningkat pada semester 1 2022, namun tidak mudah untuk memenuhi panduan nisbah kupas 4,1x pada 2022,” ungkap dia.


Ia melanjutkan, laba yang sangat tinggi akan membantu untuk memberikan dukungan keuangan terhadap transformasi Grup Adaro di tahun-tahun mendatang. 


“Kami melakukan investasi besar pada energi terbarukan, pengembangan kawasan industri hijau terbesar dunia, dan mendiversifikasi semakin jauh dari batu bara termal,” papar dia.