EmitenNews.com—PT Jaya Swarasa Agung Tbk (TAYS) yang beberapa waktu lalu berhasil mencuri perhatian para investor dan akhirnya mendapat perhatian juga dari regulator yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) karena mengalami lonjakan harga saham sangat fenomenal memberikan gambaran dan rencana bisnis kedepan.


Saham TAYS dalam kurun waktu kurang dari 4 bulan perdagangan sudah melonjak 217,94 persen. Hal itu dapat dilihat dari harga saham TAYS per 1 Juli 2022 yang masih bertengger di level Rp195 per saham dan sempat menyentuh level tertinggi di Rp620 per saham pada perdagangan Selasa 18 Oktober 2022.


Namun, pada perdagangan kemarin, Senin 24 Oktober 2022. Memang saham TAYS terjun menyentuh level ARB dengan penurunan 6,25 persen atau 35 poin dari harga pembukaan di 540 ke level 525 per saham.


Karena hal itu, akhirnya BEI meminta perseroan untuk memaparkan kepada publik terkait rencana bisnisnya. Emiten yang lebih dikenal dengan brand Tays Bakers (TAYS), produsen makanan ringan sehat asal Indonesia yang telah menembus pasar internasional, menyampaikan optimisme perusahaan untuk terus bertumbuh di masa depan.


Dalam paparan public insidentil, yang diadakan hari ini Senin (24/10/2022), Alexander Anwar, CEO Tays Bakers mengatakan, Tays Bakers menunjukkan pertumbuhan yang bagus dan semuanya on track sesuai rencana usaha Perseroan.


"Tahun 2021 merupakan tahun terbaik kami, tetapi ternyata performa di 2022 sejauh ini bahkan sudah melampaui hasil tersebut. Hal ini tentunya didukung kegiatan perusahaan yang berjalan lancar, mulai dari produksi, distribusi hingga ekspor. Saat ini kami sedang dalam proses mengekspor produk kami ke Amerika Serikat dan akan masuk juga ke Kanada tahun depan. Selain itu, Tiongkok sebagai pasar utama ekspor kami juga dalam masa pemulihan, sehingga kami yakin kedepannya kinerja perusahaan kami akan terus meningkat," ujarnya.


Sebagai perusahaan yang menitikberatkan pada pendekatan inovatif, Tays Bakers juga mengumumkan rencana untuk meluncurkan produk makanan ringan baru yang inovatif dan belum dimiliki oleh kompetitor. Produk baru ini akan diluncurkan sebelum akhir tahun 2022.


"Kami dari pihak perusahaan tidak ada intervensi apapun yang dapat mempengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal. Namun memang seiring dengan pertumbuhan perusahaan yang baik dan semakin dikenalnya nama TAYS sejak kami go public, kami melihat semakin banyak pula minat terhadap saham perusahaan kami baik dari investor dalam maupun luar negeri," tukas dia.


Dilihat dari rasio harga terhadap penjualan (Price to Sales ratio), nilai Price to Sales TAYS tertinggi sampai saat ini tercatat pada 1,86x, sedikit di bawah rata-rata industri di 2 - 2,1x, sehingga masih terbilang wajar. Didirikan pada tahun 1998, Tays Bakers memulai usahanya dengan 1-line produksi wafer stick dengan merek dagang Nitchi.


Kini, perusahaan berkembang terus dan memiliki empat kategori produk yaitu Biscuit & Crackers, Rolled Wafer, Extruded Puff Snack dan Chocolate Confectionary dengan berbagai merek dagang yang cukup di kenal salah satunya produk Crisp Kentang Panggang TRICKS. Produk-produk Tays Bakers telah diekspor ke mancanegara, seperti ASEAN, China, Taiwan, Korea, Australia, Timur Tengah, hingga Amerika Serikat.