EmitenNews.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa saham PT PAM Mineral Tbk (NICL) masuk dalam kategori Unusual Market Activity (UMA) mulai hari ini (8/5). Pasalnya  mengalami lonjakan harga yang tidak lazim.

Pada perdagangan hari ini Kamis (8/5) saham NICL turun Rp30 atau melemah 3 % menjadi Rp890 per lembar saham.

BEI mengimbau investor untuk memperhatikan keterbukaan informasi resmi dan menanti klarifikasi dari perusahaan terkait permintaan konfirmasi Bursa. Investor juga diminta untuk mencermati aksi korporasi NICL, khususnya yang belum memperoleh persetujuan RUPS.

Sebagai bentuk kehati-hatian, investor disarankan mengevaluasi kembali potensi risiko yang mungkin timbul sebelum mengambil keputusan investasi atas saham NICL.

Seperti diketahui emiten pertambangan nikel, PT PAM Mineral Tbk (NICL) akan membagikan dividen tunai dengan total sebesar Rp 127,62 miliar dari laba tahun buku 2024 kepada pemegang saham sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) pada 24 April 2025 atau sebesar Rp12 per saham.

NICL hingga akhir 2024 membukukan laba bersih sebesar Rp 318,75 miliar.

Sementara PT PAM Mineral Tbk (NICL) sepanjang kuartal I-2025 mencatat laba mencapai Rp 192,85 miliar pada kuartal I-2025, melonjak 1.481% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,19 miliar.

Sebelumnya Christopher Sumasto Tjia warga Green Garden Blok I-1/1 RT 002/RW 004, Kembangan Utara, Kembangan, Jakarta Barat ini salah satu pemegang saham pengendali telah menambah porsi kepemilikan sahamnya pada tanggal 16 April 2025 sebanyak 2.100.000 lembar saham diharga Rp346 per saham.

Sebelumnya lagi Christopher Sumasto Tjia pernah membeli saham NICL sebanyak 6.200.700 lembar saham diharga Rp349 per saham pada tanggal 15 April 2025.

Sebelumnya lagi Christopher Sumasto pernah membeli saham NICL sebanyak 2.000.000 lembar saham diharga Rp302 per saham pada tanggal 11 April 2025.

Sebelumnya lagi Christopher Sumasto Tjia pernah membeli saham NICL sebanyak 2.000.000 lembar saham diharga yang lebih rendah yaitu Rp302 per saham, transaksi ini dilakukan pada tanggal 27 Maret 2025

Sebelumnya lagi Christopher Sumasto membeli 4,2 juta lembar atau setara 0,039% saham NICL pada harga Rp302 per lembar.
Kini Christopher Sumasto menggenggam saham di NICL menjadi 17.700.700 lembar saham atau setara dengan 0,166%.

PT PAM Mineral Tbk (NICL) sepanjang kuartal I-2025 mencatat laba mencapai Rp 192,85 miliar pada kuartal I-2025, melonjak 1.481% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,19 miliar.