Hati-Hati! BEI Soroti Dua Saham Ini, Kenapa?

Ilustrasi arus penurunan harga saham (downtrend).
EmitenNews.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan bahwa pihaknya tengah mencermati aktivitas perdagangan saham PT Techno9 Indonesia Tbk. (NINE) dan PT Maharaksa Biru Energi Tbk. (OASA) karena pola transaksi yang dinilai tidak biasa atau Unusual Market Activity (UMA).
Informasi terakhir yang tercatat di laman resmi Bursa terkait NINE mencakup laporan kepemilikan saham saat Kamis (22/5/2025) dan pergerakan downtrend harga saham atau tengah mengalami penurunan secara berangsur.
Sementara itu, untuk OASA, BEI menyoroti laporan bulanan registrasi pemegang efek per Kamis (22/5/2025).
Saham NINE terpantau hari ini Senin (26/5/2025) berada di harga Rp82 mengalami penurunan berangsur selama tahun buku 2025 berjalan.
Dalam Seminggu NINE turun 18,81% dari harga Rp106 per lembar saham. Dalam sebulan turun 36,92% dari harga Rp130. dan dalam tiga bulan NINE mengalami penurunan sedalam 66,67% dari harga sebelumnya Rp246.
Perlu diketahui Advance Opportunities Fund salah satu pemegang saham telah melepas saham NINE pada tanggal 14 Mei 2025 sebanyak 4.609.600 lembar saham diharga Rp113 per saham senilai Rp520,8 juta .
Sebelumnya, Advance Opportunities juga pernah menjual saham NINE sebanyak 9.999.100 lembar saham diharga Rp116 per saham senilai Rp1,15 miliar pada tanggal 7 Mei hingga 9 Mei 2025.
Sebelumnya lagi, Advance Opportunities juga menjual saham NINE sebanyak 28.000.000 lembar saham diharga Rp121 per saham senilai Rp3,38 miliar pada tanggal 6 Mei 2025.
"Tujuan dari transaksi ini adalah untuk Penjualan dilakukan untuk pengelolaan aktif portfolio dengan kepemilikan saham langsung," tulis Gufron.
Pasca transaksi ini maka kepemilikan saham Advance Opportunities Fund salah satu pemegang saham asal Cayman Islands pada saham NINE berkurang menjadi 241,9 juta lembar saham atau setara dengan 11,22%.
Sedangkan, OASA tercatat stagnan di harga Rp142 per saham. OASA diketahui belum menyerahkan laporan keuangan kuartal I per tahun buku 2025.
BEI mengimbau pelaku pasar untuk memperhatikan respons resmi perusahaan atas permintaan klarifikasi dari bursa serta mempertimbangkan berbagai risiko yang mungkin muncul ke depan sebelum mengambil keputusan investasi.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Yulianto Aji Sadono, yang disampaikan pada Jumat (23/5/2025), pengumuman UMA ini tidak secara otomatis menunjukkan pelanggaran terhadap regulasi pasar modal. Namun, investor diharapkan berhati-hati dan mengkaji informasi keterbukaan terbaru dari kedua emiten.
Related News

IHSG Ditutup Naik 0,15 Persen, Telisik Saham Pendorongnya

PLN Targetkan Tambah Pembangkit 69,5 GW, Serap 1,7 Juta TK Hingga 2034

IHSG Turun Tipis di Sesi I,INCO, ANTM, BBCA Top Losers LQ45

Wall Street Libur, IHSG Kembali Jeblok

Susuri Zona Merah, IHSG Menuju 7.100

IHSG Rawan Koreksi, Gulung Saham AADI, BBRI, dan MEDC